Pada September 2001, di lokasi yang sama (LBH Jakarta), motor itu diculik juga.
Supra ini diparkir lama lantaran ditinggal tugas ke Papua. Maklum, di Papua banyak orang lenyap tiba-tiba.
Iya, macam lenyapnya Supra Cak Munir.
"Padahal setang dan roda telah dikunci," cerita kelahiran Malang, 8 Desember 1965 ini.
Ajaibnya, Supra yang dicolong itu dikembalikan lagi oleh pencurinya.
Itu setelah diberitakan di koran, si maling yang masih anak muda, kembali sembari menyerahkan duit Rp100 ribu.
Duit ini pengganti kerusakan kunci pengaman yang dirusak paksa.
Kebetulan si anak muda, tahu Cak Munir pembela rakyat kecil!
Cak Munir enggak langsung menerima motor dan uang tersebut.
Ia malah menyuruh si anak muda ke bengkel.
Si anak muda diminta memperbaiki sendiri kerusakan.