"Eh, dia balik lagi membawa motor. Itu sudah berikut kunci pengaman baru yang rapi," kenang Cak Munir yang dikenal berani.
Lha, orang belum berani menyentuh ABRI, dia geber tindakan aparat yang berlebihan.
Empat bulan dari kejadian itu, motornya kembali diculik dan tidak pernah ketemu lagi.
Ketika ditanya apakah mau beli motor lagi, ia menjawab, “He, he, he.., beberapa teman mengusulkan saya tak perlu pake motor.”
Tapi itulah sosok Munir.
Walau saat itu di kantornya bertengger Toyota Kijang dinas, dia tetap bikers sejati.
Ia lebih senang naik ojek.
Karena ojek lebih mudah menerobos sana-sini mengelak kemacetan.
Dari rumah kontrakannya saat itu di Tebet, tukang ojek setia di mulut gang, mengantarnya ke KONTRAS.
"Tukang ojek sudah kenal saya. Tiap pagi saya selalu naik rider langganan itu," bilang suami Suciwati ini.