1. Johannes Abraham Dimara
Dilansir dari Kompas.com, Johannes Abraham Dimara dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 11 November 2010.
Saat itu, diberikan gelar yang sama pula pada Dr. Johannes Leimena asal Ambon, Maluku.
Johannes Abraham Dimara adalah putra Papua yang lahir pada 16 April 1916 di Korem, Biak Utara, Provinsi Papua.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Ambon pada 1930, ia kemudian melanjutkan studinya ke sekolah pertanian Laha.
Tahun 1935 sampai 1940, Dimara menempuh pendidikan sekolah Injil. Kemudian setelah lulus ia membaktikan dirinya sebagai guru Injil di Leksuka, Pulau Buru.
Riwayat perjuangannya dimulai ketika dirinya bersama sejumlah pemuda melakukan aksi pengibaran bendera Merah Putih dan melucuti pasukan polisi di namela. Peristiwa itu terjadi pada 1940.
Selanjutnya pada 1951, ia diangkap menjadi ketua Organisasi Pembebasan Irian (OPI) yang berkedudukan di Ambon. Juga direkrut menjadi anggota TNI dengan pangkat letnan dua.
Dimara juga sempat dijebloskan ke penjara bersama pasukannya setelah rencananya melakukan infiltrasi ke Irian Barat terendus Belanda.
Tujuan infiltrasi yang ia dan pasukannya lakukan adalah untuk membangkitkan perlawanan penduduk terhadap Belanda.
Setelah keluar dari penjara, Dimara terus melanjutkan perjuangannya.