Sebuah tungku bersama tumpukan kayu, ditempatkan di beranda rumah. Senin (15/7/219) siang, saat dikunjungi di gubuknya, Rabina sedang memasak nasi dan singkong.
Beberapa kali panggilan salam tak kunjung dijawab. Maklum, pendengarannya sudah terganggu. Suara keras di dekat telinganya pun tak mampu didengar.
Berbicara dengan bahasa isyarat, juga susah dipahaminya. Melihat ada orang datang, ia sedikit terkejut karena tidak pernah kenal sebelumnya.
Perempuan berusia 92 tahun ini, mencoba berdiri dari depan tungkunya. Namun terhuyung.
Beruntung ada bambu penyanggah yang jadi pegangannya.
Tubuhnya yang kurus, dibalut dengan kulitnya yang sudah keriput, menunjukkan usianya sudah sangat uzur.
Delapan kucing peliharaannya, selalu mengitari Rabina yang memegang sepiring singkong yang sudah direbusnya. Delapan kucing itu pun bergantian menciumi singkong tersebut.
"Dikira singkong ini nasi dan ikannya. Saya kalau makan, sudah biasa sepiring dengan delapan kucing piaraan," ucap Rabina.
Baca Juga: Menurut Kakak Sepupunya, Begini Sifat Asli Rey Utami Dulu Jauh Sebelum Dia Seterkenal Sekarang
Dengan spontan, Rabina kemudian melanjutkan cerita kehidupannya.