"Karya dan pengabdianmu kami tidak bisa membalas, Tuhan yang akan menghitung dan membalas," ucap Imburi.
Bupati juga memohon maaf kepada keluarga Mantri Patra atas keterlambatan dalam memberikan pertolongan dan evakuasi jenazah yang harus tertunda sampai empat hari.
"Kalau ada helikopter di Wondama saya pasti akan minta tolong. Tempat ini susah sehingga semua jadi lambat."
"Karena itu saya selaku pemimpin Wondama saya mohon maaf. Secara pribadi saya rasa bersalah. Semua kelalaian, semua kelambatan, semua kesalahan biarlah ada disaya," kata Imburi.
Sebelumnya, Hermin Sesa Rinding mewakili keluarga besar mendiang menyatakan pihaknya telah mengikhlaskan kepergian Mantri Patra.
Pihak keluarga tidak menyalahkan siapapun atas kepergian Mantri Patra, termasuk Pemda Wondama.
"Kami sekeluarga merasa Pemda tidak lepas tanggung jawab. Kalau pesawat (helikopter) itu milik Pemda Wondama pasti sudah dikirim ke sana."
"Tapi pesawat itu milik orang dan mereka pakai bisnis jadi tidak gampang. Kalau pesawat itu ada di Wodama pasti Bapak Bupati sudah perintahkan untuk kesana," kata Hermin.
Baca Juga: Kisah Gelandangan yang Jual Jeruk, Demi Bisa Beri Makan Kucing Jalanan
Artikel ini telah tayang di hot.grid.id dengan judul Suaranya Bergetar, Bupati Wondama Minta Maaf Telat Kirim Helikopter untuk Jemput Mantri Patra: Semua Kesalahan Ada di Saya