Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Hilang Kesabaran Tak Ingin Harga Diri Negaranya Diinjak, Duterte Bakal Kirim Balik 100 Ton Sampah ke Kanada

Masrurroh Ummu Kulsum - Minggu, 26 Mei 2019 | 08:43
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.

Suar.ID – Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah kehilangan kesabarannya menghadapi permasalahan sampah dengan Kanada.

Ketegangan hubungan kdua negara meningkat setelah isu sampah mencuat, baru-baru ini.

Melansir Reuters (22/5/2019), pemerintah Filipina telah bersiap menyewa perusahaan pelayaran swasta untuk mengirim 69 kontainer atau 100 ton sampah ke Kanada.

Jika Kanda menolaknya, Duterte tak segan akan membuang sampah tersebut ke perairan negara bersimbol daun maple itu.

Baca Juga: Penuh Haru, Akhir Nasib Aldi Siswa SMA Lombok yang Sempat Tak Diluluskan Sekolahnya Karena Lindungi Teman

Baca Juga: Pernah Diblokir Syahrini, Begini Nasib Ajudan Pribadi Sekarang, Makin Kaya Raya dan Tinggal di Apartemen Mewah!

"Filipina sebagai negara berdaulat yang merdeka tidak boleh diperlakukan sebagai sampah oleh negara asing lainnya," kata juru bicara kepresidenan Salvador Panelo dalam sebuah taklimat media.

Permasalahan sampah antar kedua negara ini bermula ketika tahun 2013 - 2014, Kanada mengekspor limbah tersebut ke Filipina.

Transaksi komersial itu dilakukan tanpa izin pemerintah.

Filipina mengatakan, kontainer berisi limbah yang sampai di pelabuhan Manila itu disamarkan sebagai limbah plastik daur ulang.

Kanada mengirim sampah antara tahun 2013 - 204 lalu.

Kanada mengirim sampah antara tahun 2013 - 204 lalu.

Padahal faktanya adalah, isi kontainer tersebut sampah rumah tangga.

Melansir Kompas.com, inspeksi lain yang dilaksanakan pada 2015 memaparkan kontainer itu berisi sampah permukiman yang tidak mematikan. Antara lain sampah dari jalanan dan rumah penduduk.

Sejumlah sampah itu masih ada di kontainer sedangkan sisanya sudah dibuang ke tempat penampungan akhir.

Pada 2016, pengadilan Filipina memerintahkan agar sampah itu dikembalikan.

Pemrintah Filipina telah memberi batas waktu hingga 15 Mei lalu untuk Kanada mengambil kembali sampah tersebut.

Baca Juga: Bak Saudara Kembar! Driver Ojol dan Penumpangnya Ini Berwajah Mirip

Baca Juga: Ancaman Hukuman Mati Masih Menggantung, Kini Steve Emmanuel Dibayang-bayangi Gangguan Kejiwaan

Namun, mereka tak mengindahkannya membuat Duterte memutuskan memulangkan duta besar mereka di Kanada.

“Jelas, Kanada tidak menganggap serius masalah ini atau negara kami. Rakyat Filipina sangat terhina tentang Kanada yang memperlakukan negara ini sebagai tempat pembuangan sampah, ”kata Panelo.

Pejabat Filipina membuka kontainer berisi sampah.

Pejabat Filipina membuka kontainer berisi sampah.

Sementara Kanada akhirnya bergerak setelah digertak, mereka mengatakan telah menyewa perusahaan Bollore Logistics Canada untuk membawa kembali sampah itu ke negaranya.

Proses pemindahan sampah diperkirakan akan selesai pada akhir Juni nanti mengingat penanganan harus ekstra hati-hati agar tidak menimbulkan masalah kesehatan, keselamatan dan lainnya.

Biaya persiapan, pengiriman, pengangkutan ke kapa, dan pembuangan sampah-sampah itu semuanya akan ditanggung oleh Pemerintah Kanada.

Baca Juga: Ancaman Hukuman Mati Masih Menggantung, Kini Steve Emmanuel Dibayang-bayangi Gangguan Kejiwaan

Baca Juga: Bak Saudara Kembar! Driver Ojol dan Penumpangnya Ini Berwajah Mirip

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x