Melansir Kompas.com, inspeksi lain yang dilaksanakan pada 2015 memaparkan kontainer itu berisi sampah permukiman yang tidak mematikan. Antara lain sampah dari jalanan dan rumah penduduk.
Sejumlah sampah itu masih ada di kontainer sedangkan sisanya sudah dibuang ke tempat penampungan akhir.
Pada 2016, pengadilan Filipina memerintahkan agar sampah itu dikembalikan.
Pemrintah Filipina telah memberi batas waktu hingga 15 Mei lalu untuk Kanada mengambil kembali sampah tersebut.
Baca Juga: Bak Saudara Kembar! Driver Ojol dan Penumpangnya Ini Berwajah Mirip
Baca Juga: Ancaman Hukuman Mati Masih Menggantung, Kini Steve Emmanuel Dibayang-bayangi Gangguan Kejiwaan
Namun, mereka tak mengindahkannya membuat Duterte memutuskan memulangkan duta besar mereka di Kanada.
“Jelas, Kanada tidak menganggap serius masalah ini atau negara kami. Rakyat Filipina sangat terhina tentang Kanada yang memperlakukan negara ini sebagai tempat pembuangan sampah, ”kata Panelo.
Sementara Kanada akhirnya bergerak setelah digertak, mereka mengatakan telah menyewa perusahaan Bollore Logistics Canada untuk membawa kembali sampah itu ke negaranya.
Proses pemindahan sampah diperkirakan akan selesai pada akhir Juni nanti mengingat penanganan harus ekstra hati-hati agar tidak menimbulkan masalah kesehatan, keselamatan dan lainnya.
Biaya persiapan, pengiriman, pengangkutan ke kapa, dan pembuangan sampah-sampah itu semuanya akan ditanggung oleh Pemerintah Kanada.