Follow Us

Awalnya Hanya Untuk Pegawai Negeri, Begini Sejarah THR Hingga Bisa Dinikmati Semua Kalangan

Khaerunisa - Kamis, 06 Juni 2019 | 17:00
Awalnya Hanya Untuk Pegawai Negeri, Begini Sejarah THR Hingga Bisa Dinikmati Semua Kalangan
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG

SUAR.ID - Tunjangan Hari Raya atau THR menjadi salah satu sumber kebahagiaan para pegawai negeri maupun pegawai swasta menjelang lebaran.

Tunjangan di luar gaji bulanan itu biasanya akan digunakan untuk membeli segala keperluan lebaran, seperti baju anak hingga pernak-pernik lainnya.

Adanya THR tentu membuat kita bisa lebih menikmati indahnya Hari Raya Lebaran.

Meski begitu, ternyata awal mulanya THR tak bisa dirasakan oleh semua orang.

Baca Juga: Sediakan Budget Rp100 Juta, Nagita Slavin Belanjakan THR Untuk Semua Karyawan di Rumahnya

Ya, THR dahulu hanya bisa dinikmati oleh kalangan pegawai negeri atau PNS saja.

Dikutip dari Kompas.com, Berdasarkan informasi dari Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), THR pertama kali diadakan pada era Kabinet Soekiman Wirjosandjojo dari Partai Masyumi sekitar tahun 1950-an.

THR saat itu diberikan sebagai salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan aparatur sipil negara, yang pada saat itu disebut pamong pradja.

Besar uang yang diberikan kepada para pamong pradja yaitu Rp125 - Rp200, kira-kira sekarang setara Rp1,1 Juta - Rp1,75.

Baca Juga: Pria yang Viral Videonya Lantaran Dipukuli Brimob, Belum Mati dan Jelaskan Perannya Saat Kerusuhan 22 Mei

Bukan hanya berupa uang, saat itu THR berupa beras juga diberikan kepada para pamong pradja.

Source : Kompas.com, tribunnews.com

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular