Follow Us

Ada Fenomena Tanah Bergerak di Nyalindung Sukabumi, 88 Warga Terpaksa Mengungsi

Masrurroh Ummu Kulsum - Sabtu, 27 April 2019 | 08:23
Seorang warga menunjukkan retakan di lantai dampak bencana gerakan tanah di Desa Kertaangsana, Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/4/2019)
(KOMPAS.com/BUDIYANTO)

Seorang warga menunjukkan retakan di lantai dampak bencana gerakan tanah di Desa Kertaangsana, Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/4/2019)

Suar.ID – Fenomena tanah bergerak terjadi di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat.

Bencana tersebut mulai dirasakan warga setelah hujan deras mengguyur dan sampai Senin (22/4/2019) lalu, pergerakan tanah masih dirasakan.

Diwartakan Kompas.com, akibat pergerakan tanah tersebut 40 rumah warga rusak, sedangkan 115 lainnya dalam kondisi terancam.

Pergerakan tanah ini membuat sedikitnya 88 warga terdampak di Jalan Raya Sukabuni-Sagaranten, Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung terpaksa mengungsi.

Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Sabtu 27 April 2019, Libra Perlu Istirahat dari Hubungan yang Menekan!

Baca Juga : Hotman Paris Ceritakan Perasaan Suami Cut Tari saat Sang Istri Akui Video Asusila dengan Ariel Noah 9 Tahun yang Lalu

Melansri Kompas.com, warga sudah mulai mengunsi sejak Kamis (25/4/2019), di lokasi pengungsian dekat kantor Desa Kertaangsana, Kampung Liunggunung.

Jarak antara lokasi pengungsian dengan kampung mereka berkisar 300 hingga 500 meter.

Warga yang mengungsi menempati satu tenda dome besar ukuran 12 x 6 meter dan dua buah tenda family ukuran 4 x 4 meter.

Warga juga menempati bangunan pasar desa ukuran 20 x 10 meter yang sedang dalam proses penyekatan.

Seorang warga menunjukan tembok yang retak kembali setelah diperbaiki di Kamoung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (26/4/2019)
(KOMPAS.com/BUDIYANTO)

Seorang warga menunjukan tembok yang retak kembali setelah diperbaiki di Kamoung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (26/4/2019)

"Dari kemarin mengungsi di sini setelah ada tenda, sebelumnya bertahan di rumah. Namun kondisi rumah saya sekarang sudah tidak layak huni," kata salah seorang warga Edih (39) saat ditemui di pengungsian, Jumat (26/4/2019) malam.

Edih menjelaskan retakan di rumahnya mencapai lebar 2 meter dengan kedalaman 20 cm.

Kondisi tersebut memaksanya untuk mengungsi lantaran rumahnya sudah tidak layak huni.

BPBD imbau warga waspada

Sebelumnya, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi telah melakukan langkah-langkah mitigasi bencana tanah bergerak ini pada warga Nyalindung.

Baca Juga : Hotman Paris Ceritakan Perasaan Suami Cut Tari saat Sang Istri Akui Video Asusila dengan Ariel Noah 9 Tahun yang Lalu

Baca Juga : Atlet China Berlari Maraton Sambil Menceret di Celana, Hebatnya Dia Tetap Juara 1!

Seperti yang disampaikan Kepala Seksi Pencegahan BPBD Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat, pihaknya telah mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terutama ketika hujan turun.

"Masyarakat sudah diimbau untuk lebih waspada dan siap siaga bila hujan mengguyur deras. Masyarakat diimbau untuk mencari tempat berlindung yang aman," ujar Nanang kepada Kompas.com di sela-sela pengecekan ke Kampung Gunungbatu, Senin (22/4/2019) petang.

Saat ini BPBD tengah berkoordinasi i dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung untuk mengambil langkah lanjutan terkait kejadian itu.

Hasil dari kajian tersebut nantinya akan dijadikan rekomendasi sebagai salah satu dasar penanganan lanjutan.

Saat ini pihaknya sudah melaksanakan langkah-langkah mitigasi bencana kepada masyarakat.

Baca Juga : Setiap Hari Ada 1.200 Anjing Disembelih di Solo: Inilah Potret Memilukan Rumah Jagal Tempat Anjing Disiksa Sampai Mati

Baca Juga : Hotman Paris Ceritakan Perasaan Suami Cut Tari saat Sang Istri Akui Video Asusila dengan Ariel Noah 9 Tahun yang Lalu

Source : kompas

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest