Follow Us

Kisah Ribuan Wanita di Kota Janda yang Misterius, Mereka Dianggap Terkutuk dan Dibuang Keluarganya Agar Tak Dapat Warisan

Nieko Octavi Septiana - Rabu, 03 April 2019 | 12:51
Kisah Ribuan Wanita di Kota Janda yang Misterius, Mereka Dianggap Terkutuk dan Dibuang Keluarganya Agar Tak Dapat Warisan
Kolase AFP via National Geographic Indonesia

Kisah Ribuan Wanita di Kota Janda yang Misterius, Mereka Dianggap Terkutuk dan Dibuang Keluarganya Agar Tak Dapat Warisan

Suar.ID - Di India, terdapat sebuah kota yang menarik perhatian wanita.

'Kota janda', begitulah sebutan yang bisa menggambarkan kota misterius yang menjadi tempat pembuangan banyak wanita.

Para wanita ini dibuang keluarganya setelah kematian suami mereka, janda-janda ini dianggap terkutuk.

Tidak ada yang sanggup menghitung jumlah janda di Vrindavan, kota di selatan New Delhi, India.

Meskipun begitu, diperkirakan ada 15 ribu janda yang hidup di sana. Mereka diasingkan oleh keluarganya agar tidak mendapat warisan. Para janda ini dianggap sebagai ‘penghisap uang’ dan ‘nasib buruk’.

Baca Juga : Wanita yang Kehilangan Dahinya ini Peringatkan Orang-orang untuk Jangan Pernah Menaruh Kaki di Dasbor Mobil

Beberapa janda ditinggalkan di jalan oleh anggota keluarganya. Sementara yang lainnya, datang ke Vrindavan dengan kemauannya sendiri–menggunakan bus dan kereta.

Para janda ini berharap bisa beribadah dan menemukan sahabat di sana. Meskipun begitu, butuh perjuangan untuk bertahan hidup setiap harinya di Vrindavan.

Sekelompok janda menunggu angkutan umum menuju Kolkata.
AFP via NGI

Sekelompok janda menunggu angkutan umum menuju Kolkata.

Hidup susah

Bindeshwar Pathak, pendiri lembaga HAM, Sulabh International, yang membantu para janda tersebut, mengatakan, rasa malu sebagai janda masih sangat kuat di beberapa tempat. Mereka diharapkan untuk melepas semua kesenangan.

Pathak menjelaskan, para janda ini tidak diperbolehkan untuk merayakan dan menghadiri pesta pernikahan. Mereka diharapkan untuk tinggal dalam pengasingan dan mengenakan baju berwarna putih.

“Ini pada dasarnya adalah bentuk penjara seumur hidup bagi para janda,” katanya.

Baca Juga : Banyak Publik Figur Sering Pamer Kemewahan di Medsos, Komedian Aming Sugandhi Tulis Komentarnya di Instagram

Sulabh International ditugaskan oleh Mahkamah Agung untuk membantu perempuan-perempuan tersebut, setelah ditemukan mayat janda yang dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke sungai, sejak 2012.

Lembaga tersebut memberikan tunjangan bulanan sebesar 2000 rupee (sekitar Rp 420 ribu) kepada 700 janda. Juga mengajarkan beberapa keterampilan.

Meskipun begitu, bantuan itu hanya mencakup sebagian kecil janda yang tinggal di Vrindavan.

Kebanyakan perempuan terpaksa tinggal di rumah penampungan, berbagi kamar, atau tidur di atas terpal di pinggir jalan, karena sulit mencari akomodasi yang mau menerima mereka.

Vindravan dan sekitarnya merupakan kota spiritual dengan berbagai kuil untuk memuja Dewa Khrisna.

Baca Juga : Pencurian Bermodus Pecah Kaca Mobil, Pelaku Pakai Busi yang Diemut, Barang Korban Raib dalam Sekejap

Karena para janda ini tidak diterima oleh masyarakat luas, mereka biasanya berkumpul di pusat keagamaan, di mana mereka bisa melepas sedikit beban hidup dan menjalin persahabatan dengan janda-janda lain.

Para janda menari dan menyanyikan lagu rohani bersama-sama saat memperingati Hari Janda Internasional
AFP via NGI

Para janda menari dan menyanyikan lagu rohani bersama-sama saat memperingati Hari Janda Internasional

Para janda, biasanya wanita berusia lanjut, berdoa bersama dan menyanyi berulang-ulang selama beberapa jam dengan imbalan makanan dan alas tidur.

Mereka sering terlihat masuk dan keluar kuil sambil mengenakan pakaian putih. Terkadang mengemis makanan dan uang untuk menyewa tempat tinggal.

Vasantha Patri, psikolog di Delhi, yang pernah menulis keadaan menyedihkan janda-janda Vridavan ini, mendeskripsikan mereka sebagai “fisik yang hidup namun secara sosial telah mati”.

Baca Juga : Kisah Guru di Pedalaman NTT yang Tetap Gigih Meski Hanya Digaji Rp 85.000 Sebulan,

Upaya pemerintah

Keadaan buruk para janda di tengah masyarakat India ini sudah menjadi perhatian pemerintah. Namun, perjalanannya masih panjang.

Pada 2012, Mahkamah Agung memerintahkan komite khusus untuk mengidentifikasi para janda di Vrindavan, baik yang memiliki tempat berlindung maupun yang berkeliaran di jalanan.

Mahkamah Agung juga meminta kelengkapan data para janda tersebut. Mulai dari siapa keluarganya, sumber pendapatan, hingga alasan mereka meninggalkan rumah.

Baca Juga : Pelaku Begal Sadis yang Tebas Tangan Korban dengan Parang Divonis 18 Tahun Penjara, Puluhan Mahasiswa ATIM Hadiri Sidang Putusan

Namun, proses ini masih belum selesai hingga sekarang.

Ada juga rencana aksi yang diajukan Ministry and the National Commission for Women sebagai tindak lanjut proses tersebut.

Rencana aksi ini merinci kebutuhan untuk memperbaiki infrastruktur, melengkapi data para janda sesuai dengan kartu identitas, dan menasihati keluarga untuk membawa pulang mereka.

Menurut perintah tersebut, para janda berhak mendapat bantuan hukum, pengobatan gratis, serta bahan-bahan pokok. (Gita Laras Widyaningrum)

Artikel ini telah tayang di Nationalgeographic.co.id dengan judul Kisah Janda-janda di India yang Ditelantarkan dan Dianggap Sebagai Nasib Buruk

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular