Suar.ID -Sebutan pahlawan tanpa tanda jasa benar-benar pantas diberikan untuk guru-guru honorer ini.
Bahkan hanya sekadar sebutan saja sepertinya tak cukup untuk mengapresiasi kegigihan mereka dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Dengan tugas mulia mengabdi di sekolah daerah pedalaman Sikka, Flores, NTT, mereka tak mengesampingkan kesejahteraan hidup mereka.
Bagi guru-guru honerer ini, anak-anak di sekolah tersebut dan pendidikan adalah yang utama.
Baca Juga : Licik, Pengunjung ini Sengaja Letakkan Bangkai Tikus di Makanannya untuk Peras Restoran Rp10 Miliar
Nasib itu dialami sembilan orang guru honorer yang mengabdi di SMPN 3 Waigete, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores.
Kesembilan guru honorer di sekolah negeri itu hanya menerima insentif sebesar Rp 85. 000 per bulan.
Tentu, insentif sekecil itu tidak bisa menutupi kebutuhan ekonomi keluarga mereka.
Namun, meski kerja dengan upah yang sangat kecil itu, semangat mereka untuk mencerdaskan anak bangsa tidak pernah suram dan pudar.
Setiap hari mereka tetap datang di sekolah untuk mendidik anak-anak SMPN 3 Waigete.