Follow Us

Pamer Tangkap Ikan Berbobot 140 Kg, Bukan Pujian yang Didapat Tapi Malah Dihujat Netizen

Nieko Octavi Septiana - Sabtu, 30 Maret 2019 | 20:00
Pamer Tangkap Ikan 140 Kg, Bukan Pujian yang Didapat Tapi Malah Dihujat
Twitter via World of Buzz

Pamer Tangkap Ikan 140 Kg, Bukan Pujian yang Didapat Tapi Malah Dihujat

Suar.ID - Memancing merupakan salah satu hobi untuk relaksasi, melihat ikan dan merasakan arus serta sensasi 'bergulat' dengan ikan.

Namun setelah ikan berhasil ditangkap, mereka akan dilepaskan lagi ke habitatnya, apalagi jika yang didapat adalah ikan yang 'istimewa'.

Sebenarnya tak hanya para penikmat hobi memancing yang akan melepaskan ikan tangkapannya, beberapa nelayan juga menerapkan ini ketika sadar ikan itu memang harus dikembalikan ke alam.

Dilansir dari World od Buzz pada Sabtu (30/3), sebuah akun twitter, @999Malaysia mendapat kritik dari netizen.

Baca Juga : Ayah Kandung di Sungai Kakap Tega Cabuli 5 Anaknya, Seorang Putrinya Bahkan Hamil dan Melahirkan

Pasalnya akun itu memamerkan sebuah tangkapan berupa ikan kerapu kertang yang berbobot 140 kg.

Ikan kerapu berukuran jumbo itu ditangkap di Kuala Dungun, Terengganu, Malaysia.

Bukan pujian yang didapat, kicauan itu justru dikritik oleh warganet.

Seorang warganet menyayangkan kenapa ikan itu tak dilepaskan kembali.

Baca Juga : Kini Seperti Terpuruk, Sebelumnya Sudah Ada Peramal yang Prediksikan Keluarga Ahmad Dhani dan Mulan Akan Menghadapi Banyak Ujian

Kicauannya jika diterjemahkan tertulis sepeti ini:

"Mengapa ikan seperti itu tidak dilepaskan? Seekor ikan seusia itu memiliki genetika yang sangat baik.

"Ikan itu harus dilepaskan kembali untuk memastikan generasi berikutnya memiliki genetik yang lebih kuat."

Ia juga menulis ikan itu jika dikonsumsi pun tidak akan enak.

"Tidak apa-apa menangkap ikan yang lebih kecil. Yang besar bahkan tidak terasa enak. Penuh parasit dan racun."

Kritik yang dilontarkan netizen memiliki beberapa kebenaran.

Baca Juga : Kisah 'Kegendengan' Mbah Sadiman Asal Wonogiri, Selama 20 tahun Tanam Ribuan Pohon hingga Terkenal di Mancanegara

Menurut Environmental Defense Fund, ikan besar sangat tidak proporsional dalam hal hasil reproduksi mereka.

Ia menambahkan bahwa ada alasan bagus mengapa populasi suatu spesies menunjukkan banyak variasi, yaitu untuk membantu bertahan hidup.

Pada catatan lain, tweet itu juga menyebutkan tentang peningkatan risiko keracunan melalui konsumsi ikan besar karena proses penumpukan racun yang disebut biomagnifikasi.

Ilustrasi ikan kerapu yang dijual di pasar
Tribun Manado

Ilustrasi ikan kerapu yang dijual di pasar

Pada dasarnya, bahan kimia seperti merkuri cenderung berkonsentrasi pada hewan yang lebih tinggi pada rantai makanan.

Baca Juga : Ayu Dewi Kelepasan Bilang Ada Pria yang Dekati Luna Maya, 'Insyaallah Udah Direstui'

“Ada peningkatan yang stabil dari bentuk merkuri ini dalam rantai makanan akuatik, sehingga ikan berumur panjang di bagian atas rantai makanan sangat kaya dengan metilmerkuri.”

Kerapu dikategorikan sebagai predator dalam rantai makanan, laporan menunjukkan bahwa ada bukti yang jelas bahwa ada banyak merkuri dalam jaringan tubuhnya.

Mengonsumsi ikan predator seperti marlin, bluefish, barakuda, belut moray, amberjack sea bass, sturgeon, dan dalam hal ini, ikan kerapu dapat meningkatkan risiko keracunan merkuri dan ciguatoksin.

Jadi memang lebih baik ikan besar yang didapat dilepas kembali, karena jika dikonsumsi pun selain tak enak juga berbahaya bagi tubuh.

Source : World of Buzz

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular