"Ini adalah markas KKB yang memang masih baru dibangun. Sayang sekali ketika kami dari kepolisian, Brimob, tidak mendapatkan mereka sedang berada di sini," tambahnya.
Menggunakan peralatan seadanya, rumah kayu yang diduga sebagai markas KKB tersebut dihancurkan hingga rata dengan tanah.
Baca Juga : Sahabat Ungkap Alasan Batalnya Pernikahan Dita Soedarjo: 'Dita Merasa Tak Pantas Jadi Istri Denny Sumargo'
Sementara itu mantan Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw menyebut KKB adalah 'Free Man'.
KKB Free Man itu menurut Paulus berisi pemuda-pemuda yang merasa bebas melakukan apa saja.
"Setahu saya sebenarnya, anggota KKB ini berisi anak-anak muda. Saya bilangnya mereka ini free man. Manusia yang bebas."
Mereka ini yang sudah nyaman dengan posisinya. Mendapatkan apa yang mereka mau dengan cara memaksa, mengancam bahkan menghilangkan nyawa. Lebih mudah, karena mereka punya senjata kan?," ujar Paulus.
Bahkan Paulus selama menjabat sebagai Kapolda Papua tak pernah dengar nama KKB Egianus Kogoya yang ia anggap orang baru di OPM.
"Tidak. Saya baru tahu nama itu. Dia mungkin orang baru, ya."
"Saya belum pernah dengar nama itu sebelumnya. Nama pimpinan yang terkenal sekali sampai sekarang itu adalah Goliath Tabuni. Dulu ada Kelik Kwalik (seorang pemimpin separatis senior dan komandan dari sayap militer OrganisasiPapuaMerdeka. Kelik meninggal di Timika, 16 Desember 2009, Red). Kalau Egianus itu, saya tidak mengetahui," ucap Paulus.
Nama Egianus Kogoya mencuat sejak terjadi pembantaian pekerja proyek pembangunan jembatan di Nduga, Papua.