Suar.ID – Martinus Sampe beruntung, ia masih bisa pulang ke kampung halamannya di Toraja Utara setelah selamat dari penembakan pekerja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.
Ia menceritakan pengalamannya bagaimana bisa selamat dari pembantaian tersebut.
Dikutip dari TribunToraja.com, Martinus Sampe mengaku menyelamatkan diri bersama rekannya, walaupun tertembak senjata api di kaki sebelah kirinya saat berusaha melarikan diri.
Martinus Sampe membeberkan kronologi saat dirinya berhasil melarikan diri dari kelompok separatis di Papua itu.
Baca Juga : Tak Terlihat Lagi Main Bola, Intip Keharmonisan Gaston Castano Bareng Keluarga Kecilnya di Bali!
"Jawabannya enggak ada yang anggota di sini. Mereka bilang kalian ini bohong, hanya omong kosong, kita cuma jawab gitu aja," ujar Martinus Sampe saat ditemui di kampung halamannya di Dusun Poya, Lembang (Desa) Kantunpoya, Kecamatan Kapalapitu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (15/12/2018).
"Mereka langsung bawa ke tikungan pertama dari arah Yigi ke Nduga, di mana langsung ditembak disitu," imbuh dia.
Martinus Sampe mengungkapkan, KKB berpikir jika dirinya sudah tewas akibat penembakan itu.
Bersama rekannya, Martinus Sampe segera berusaha melarikan diri dengan melewati jalur sungai.
Baca Juga : Dita Soedarjo, dari Si Bungsu yang Super Manja Hingga Jadi Wanita Sukses yang Suka Beramal
"Setelah ditembak, mereka pikir kami sudah mati semua, mereka langsung tarian khas Papua, sambil buang tembakan,"
"Disitu saya kesempatan lari, saya lari selama dua jam, sampai di pos dua. Baru satu malam diserang lagi dari pagi sampai malam,"