Foto Mayatnya Tersebar, Teroris Ali Kalora Akhirnya Tewas Tertembak usai Bertahun-tahun jadi Orang Paling Dicari di Indonesia, Begini Rekam Jejaknya yang Mengerikan, TNI: Semua Modusnya Potong Leher

Minggu, 19 September 2021 | 18:09
Kolase Tribunnews/Tribun Palu

Teroris Ali Kalora tewas di tangan TNI POLRI

Suar.ID -Akhirnya Teroris Ali Kalora Tewas Tertembak usai Bertahun-tahun jadi Orang Paling Dicari di Indonesia, Begini Rekam Jejaknya yang Mengerikan.

Pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengahdikabarkan telahditembak mati oleh Satgas Madago Raya.

Satgas Madago Raya dikabarkan menembak mati Ali Kalora, Sabtu (18/9/2021).

Ali Kalora ditembak bersama seorang anggota MIT Poso lainnya setelah terlibat baku tembak dengan personel Satgas Madago Raya di daerah Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng.

Baca Juga: Gugur dalam Kontak Senjata dengan Kelompok Pimpinan Ali Kalora di Poso, Sosok Briptu Herlis ini Dikenal Pendiam dan Penyanyang Keluarga, Sempat Pamit dan Janjikan Hal ini Pada Sang Ayah Sebelum Lakukan Tugasnya: Sampai Sekarang Masih Belum Percaya...

Lokasi penembakan Ali Kalora berada kurang lebih sekitar 5 km dari TKP Buana Sari, lokasi tewasnya anggota MIT Poso bernama Abu Alim.

Di TKP, aparat menemukan barang bukti berupa satu pucuk senjata api (senpi) laras panjang jenis M16, satu bom tarik, 1 bom bakar dan sejumlah perlengkapan lainnya.

Terkait kabar tewasnya Ali Kalora ini, beredar foto sesosok mayat berambut panjang dengan tas ransel di punggungnya tergeletak di jalan.

Pria dalam foto tersebut disebut-sebut adalah Ali Kalora.

Baca Juga: Satgas Madago Raya Berhasil Lukai 2 Anggota Kelompok Ali Kalora dalam Baku Tembak di Wilayah Salubanga, Aparat Gabungan TNI-Polri Terus Buru Sisanya, Danrem: Mereka Sudah Lemah!

Ia merupakan panglima Teroris Poso di Pegunungan Poso yang sudah menjadi target Satgas Madago Raya, sebelumnya bernama Satgas Tinombala sejak 2016.

Terdapat sepucuk sejata laras panjang di samping mayat Ali Kalora.

Waksatgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono mengatakan, jenazah Ali Kalora sudah dievakuasi dan tiba di Palu sekitar pukul 04.00.

Proses evakuasi tidak mudah karena sempat terkendala medan yang sulit dan gelap.

Tribun Palu
Tribun Palu

Teroris Ali Kalora tewas di tangan TNI POLRI

Baca Juga: Sangat Menguasai Wilayah Hutan, Ternyata Inilah Pekerjaan Ali Kalora di Masa Lalu sebelum Menjadi Teroris

"Sudah dievakuasi dan tiba jam 4 subuh di RS Bhayangkara," ujar Waksatgas Humas Operasi Madago Raya, Minggu pagi, melansir dari TribunPalu.

Ali Kalora sendiri merupakan pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur.

Ia menjadi pimpinan MIT bersama dengan Basri, menggantikan Santoso yang tewas pada 18 Juli 2016.

Ali Kaloraditetapkan sebagai target utama dari Operasi Tinombala pada 2016 oleh Kapolri saat itu, Jenderal Tito Karnavian.

Baca Juga: Bisa Menjadi Apa saja Mulai Menyamar sebagai Warga Lokal hingga Petani, Beginilah Jejak Ali Kalora Diduga Dalang dalam Pembantaian 1 Keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah

Iamenjadi target utama setelah Basri ditangkap Satgas Tinombala.

Ali Kalora lahir di Desa Kalora, Kecamatan Posi Pesisir Utara, Poso.

Istrinya bernama Tini Susanti Kaduka, alias Umi Farel.

Nama Kalora disematkan merujuk pada desa tempat ia dilahirkan.

(Kolase Kompas TV dan Wikipedia)
(Kolase Kompas TV dan Wikipedia)

Ali Kalora, Pimpinan Kelompok Separatis MIT.

Baca Juga: Dikenal Sangat Sadis Dan Tak Kenal Ampun, Baru Saja Penggal Kepala Satu Keluarga Hingga Bakar 7 Rumah Warga, Sosok Ini Ternyata Mantan Kepercayaan Teroris Paling Dicari Di Indonesia

Sebelum menjadi pimpinan MIT, Ali Kalora merupakan salah satu pengikut senior Santoso di kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

Setelah kematian Daeng Koro, salah satu figur utama dalam kelompok MIT, Ali dipercayakan untuk memimpin sebagian kelompok teroris yang sebelumnya dipimpin oleh Daeng Koro.

Faktor kedekatannya dengan Santoso dan kemampuannya dalam mengenal medan gerilya membuat ia diangkat menjadi pemimpin MIT.

Baca Juga: Dicap Kelompok Teroris Paling Bengis Penggal Satu Keluarga dan Bakar 7 Rumah di Sigi, Terungkap Sosok Inilah Dalang di Baliknya!

Ali Kalora pun dikenal sebagai sosok yang sadis.

Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa saat masih menjabat Komandan Jenderal Kopassus mengungkap sadisnya perbuatan yang dilakukan oleh kelompok Ali Kalora kepada masyarakat di Poso.

Ia mengungkap, kelompok Ali Kalora tak segan mengancam, menyandera, bahkan membunuh masyarakat di Poso.

Baca Juga: Inilah Profil Ali Kalora, Pimpinan Kelompok Separatis MIT yang Tembak Mati Anggota Anggota Brimob setelah Salat Jumat

Menurut Cantiasa mereka akan melakukan hal tersebut kepada masyarakat, biasanya untuk mendapatkan logistik dan makanan.

"Masyarakat ini diancam dan sebagainya kalau tidak menyerahkan makanan atau logistik itu, ya dibunuh di sana."

"Dan tidak main-main, mereka membunuh itu dengan sadis."

"Semua modusnya itu dengan potong leher," kata Cantiasa dalam tayangan Podcast Puspen TNI di kanal Youtube resmi Puspen TNI yang diunggah pada Senin (17/8/2020) lalu.

Baca Juga: Kian Hari Kian Amburadul, Di Tengah Proses Evakuasi Warga Afghanistan, ISIS Malah Ganggu Aksi Penyelamatan ini, Diduga Ingin Rebut Kekuasaan Taliban

Cantiasa pun mengungkapkan pembunuhan Agus Balumba, seorang petani di Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora pada Agustus 2020 lalu.

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Syafril Nursal memastikan, pelaku pembunuhan terhadap Agus Balumba adalah kelompok bersenjata itu juga merampas sejumlah barang milik korban seperti jam tangan dan ponsel.

Baca Juga: Dimaki-maki dengan Organ Intim Pria hingga Disebut Teroris, Nikita Mirzani Dipolisikan oleh Pria Asal Demak: Ini Membuat Saya Ketakutan

"Dari hasil kajian kita dan barang bukti yang kita temukan, kejadian itu dilakukan oleh kelompok MIT,"

"Dan perbuatan itu sangat keji, sadis dan kejam," kata Syafril di Mapolda Sulteng, Selasa (11/8/2020).

Syafril mengatakan, ada tujuh sampai 10 orang yang terlibat dalam pembunuhan petani tersebut.

Mereka adalah orang yang masuk dalam daftar pencarian orang oleh Satgas Operasi Tinombala.

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Youtube, Tribun Palu

Baca Lainnya