Suar.ID -Beradegan Ranjang meski Masih 14 Tahun, Lea Ciarachel Beberkan saat Ditawari Peran Zahra dalam Sinetron Suara Hati Istri.
Perankan Zahra sebagai istri ketiga dalam sinetron Suara Hati Istri, Lea Ciarachel ungkap cerita awal saat dirinya ditawari peran.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di YouTube Boy William, Minggu (6/6/2021).
Belakangan nama Lea Ciarachel dan nama peran Zahra dalam sebuah sinetron menjadi sorotan.
Peran Zahra yang menuai polemik di masyarakat, karena dikisahkan sebagai anak SMA yang berusia 18 tahun.
Namun dalam sinetron Suara Hati Istri, ia dipaksa menikahi Pak Tirta, yang sudah memiliki dua istri.
Sosok Zahra lantas menjadi istri ketiga paling muda dibanding yang pertama dan kedua.
Pada Boy William, Lea Ciarachel mengungkapkan awal mula mendapat tawaran bermain di sinetron itu.
Baca Juga: Buntut Sinetron Suara Hati Istri, KPI Bakal Pantau Seluruh Siaran Televisi Lewat Teknologi Ini
"Awalnya aku ke Jakarta mau kelas akting, terus tiba-tiba dapat tawaran, mau main sinetron nggak?"
"Dipanggil ke kantornya terus dijelasinlah, 'nanti kamu perannya agak lebih tua dari umur kamu' gitu," kata Lea Ciarachel.
Untuk memerankan sosok Zahra, Lea Ciarachel diharuskan beradegan di ranjang dengan artis laki-laki.
"Adegan itu di ranjang, terus ceritanya aku nggak suka sama dia, cuma aku udah jadi istri, dipaksa," terang Lea Ciarachel.
"Terus itu kayak ceritanya, si Zahra ini harus melakukan kewajiban."
"Tapi dia sebenarnya nggak mau, tapi itu kewajibannya jadi terpaksa," tuturnya.
Meski begitu, tawaran ini merupakan sebuah tantangan baginya untuk menapaki awal karier di dunia hiburan.
Baca Juga: Tuai Kontroversi sampai Petisi, Lea Ciarachel Pemeran Zahra Pamer Foto Bareng Pak Tirta
"Aku merasa ini challenge buat aku, pengin nyoba."
"Apalagi itu first sinetron kan, jadi aku kayak terima," tambah Lea Ciarachel.
Lantas, Lea Ciarachel mengakui belum paham bagaimana harus menolak tawaran di dunia entertainment.
Meski begitu, ia menjadikan polemik Zahra sebagai pembelajaran ke depannya.
Walaupun selama ini ia mendapat banyak tudingan dari warganet dan menyalahkan perempuan 14 tahun itu.
"Jadi aku juga nggak ngerti, misalnya mau nolak harus gimana gitu."
"Pokoknya semua jadi pelajaran lah, tapi banyak yang nyalahin," jelasnya.
Selama menjadi polemik, Lea Ciarachel merasa takut karena fotonya terpampang di mana-mana.
Tak sampai di situ, ia pun merasa kaget karena sinetron pertamanya langsung ramai diperdebatkan.
Bahkan, mantan pemeran Zahra ini baru tahu bagaimana dunia hiburan yang sesungguhnya.
"Takut juga, kayak muka dipost di mana-mana gitu, jadinya kaya kaget."
"Itu my first sinetron tapi udah viral banget, makanya 'oh begini dunia entertainment'," imbuhnya.
Diharuskan jadi istri ketiga dan beradegan di ranjang, Lea Ciarachel mengaku ada ketakutan tersendiri.
Karena di umurnya yang masih belia, ia belum memiliki pengalaman terkait adegan tersebut.
"Sebenarnya takut pasti ada sih, karena aku umur 14, belum ada pengalaman kayak gitu," ungkap Lea Ciarachel.
Baru-baru ini, Zaskia Mecca juga berikan kritikan pedas pada orangtua Lea Ciarachel usai izinkan anaknya jadi pemeran istri ketiga dalam Sinetron Suara Hati Istri.
hal ini ia ungkapkan dalam postingan di akun Instagram pribadinya @zaskiaadyamecca pada Rabu (2/6).
"Sebenernya berat hati post slide bagian 2 karna ngerasa terganggu banget liat fotonya.. but i need to speak up!!," tulis Zaskia.
Dalam unggahannya ini, potret potongan video dari YouTube yang menurutnya hal ini tak pantas diperankan oleh gadis berusia 15 tahun ini.
"Ga tepat rasanya ( foto tayangan Zahra) bahwa materi juga peran yang dimainkan oleh Zahra sebagai istri ke 3 dimana usia dia masih 15tahun..," imbuhnya.
Selain itu, ia juga berpesan pada orangtua Lea agar lebih berhati-hati.
Terlebih dalam memilih peran yang dimainkan untuk anaknya.
Tak lupa, istri Hanung Bramantyo ini memberikan kritik pada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Kritik tersebut karena KPI ini telah membiarkan mega seri tersebut lolos tayang.
"Semoga hal ini menjadi concern orang tua Zahra (krn anak dibawah umur belum bisa ttd kontrak sendiri) untuk lebih membantu anak memilih pekerjaan yang tepat,
PH yang memproduksi cerita, stasiun tv memberikan tempat untuk tayangan nasional harusnya sejalan dengan keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah," pungkas Zaskia.
"juga lembaga @kpipusat bisa menyortir semua tayangan nasional dengan lebih tepat krn media audio visual mempunyai pengaruh sangat besar untuk karakter bangsa kita...," lanjutnya.