Suar.ID -Berita terpopuler Suar.ID edisi Minggu 17 November 2019.
Komentar warga Sunter yang kena gusur untuk Anies Baswedan hingga artis cantik yang pernah didoakan kena karma.
Terjadi Pembongkaran Bangunan Liar di Sunter, Beginilah Komentar Warga Kepada Anies Baswedan: Kita Kayak Hewan Begini, Pak!
Pembongkaran bangunan liar di Jalan Agung Perkasa 8 yang melintasi Kelurahan Sunter Agung dan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, diwarnai kericuhan, Kamis (14/11/2019).
Melansir dari Tribun Jakarta, warga pemilik bangunan liar menolak digusur sehingga adu fisik pun terjadi dengan aparat Satpol PP di lokasi.
Dari rekaman video yang beredar, memang terlihat bahwa pembongkaran tak berjalan secara kondusif.
Di tengah-tengah pembongkaran, tampak warga sempat saling dorong dengan Satpol PP.
Aksi saling pukul juga terlihat dari rekaman video yang beredar, di mana salah seorang warga yang sempat memukul aparat malah dikeroyok balik.
Salah satu warga, Busri (50) mengatakan kericuhan berawal dari adanya aksi saling dorong.
Busri yang tak terima adanya pembongkaran sempat meminta petugas berhenti mendorong warga.
"Saya bilang, jangan main kekerasan, kami rakyat kecil," ucap Busri saat ditemui Tribun Jakarta pada Kamis malam (14/11/2019).
Nyatanya, keluhan Busri tak didengarkan.
Busri yang kesal mengaku sempat memukul tameng salah satu anggota Satpol PP.
Anggota Satpol PP di lokasi yang melihat hal tersebut langsung bertindak dengan membekap Busri.
Busri pun menjadi bahan keroyokan oleh petugas.
"Saya dipukul kepalanya, dikeroyok ada delapan orang dari pihak Satpol PP. Saya diinjak-injak," aku Busri.
Busri berhasil melarikan diri dari kerumunan petugas saat ia berpura-pura pingsan.
Ia lantas diberi minum oleh salah seorang petugas Satpol PP wanita.
Warga lainnya, Ahmad Dahri mengatakan, pembongkaran bangunan liar terjadi pada Kamis pagi (14/11/2019).
Warga dikejutkan dengan kedatangan petugas yang sudah berkerumun di lokasi.
Tak pelak, kericuhan pun terjadi.
Warga bahkan sempat melempari petugas dengan batu di lokasi.
"Warga menolak adanya pembongkaran. Apalagi tindakan petugas, kalau saya bilang itu tak manusiawi," ucap Ahmad.
Menurut Ahmad, ada 62 bangunan liar yang ditertibkan dalam pembongkaran hari ini.
"Kami berharap ada pengayoman dari pemerintah di sini," ucapnya.
Sementara itu, Kasatpol PP Jakarta Utara, Yusuf Majid belum menjawab saat Tribun Jakarta mencoba menghubunginya.
Adapun pantauan di lokasi, sebagian warga yang bangunannya digusur masih bertahan.
Mereka memilih bertahan di depan bangunan liar yang mereka miliki yang kini telah dibongkar petugas.
Banyak warga yang belum tahu akan menetap di mana pasca pembongkaran bangunan liar ini.
Komentar Warga Sunter atas Kebijakan Anies Baswedan yang Membongkar Rumahnya
Serangkaian proses pembongkaran bangunan liar di Jalan Agung Perkasa VIII, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, kembali berlanjut pada Jumat (15/11/2019).
Mengutip dari Warta Kota, warga menyikapi hal ini dengan mengungkapkan perasaannya terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan atas pembongkaran yang dilakukan sejak Kamis (14/11/2019) kemarin itu.
Seorang warga setempat, Nur, mengatakan bahwa dirinya sudah tinggal di sana sejak 1988.
Namun, kini ia harus merelakan tempat tinggal dan lapak barang bekasnya digusur oleh aparat.
Ia mengungkapkan kekecewaannya kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang dinilai tidak berpihak kepada orang-orang seperti dirinya.
"Saya sempet dukung Pak Gubernur, Pak Anies, cuman Pak Anies nggak tanggung jawab, nggak respon," katanya.
Nur menambahkan, bahwa dirinya dan warga yang lain tidak mendapat bantuan atau ganti rugi setelah bangunan dan tempat usahanya tersebut dibongkar petugas.
"Nggak ada (bantuan) sama sekali. Kita kayak hewan begini Pak, kayak begini!" ucap Nur.
Sementara warga lainnya, Setio bersama istri dan seorang anaknya, belum tahu akan tinggal di mana setelah tempat tinggalnya dibongkar petugas.
"Belum ada tujuan, belum ada pemikiran mau pindah ke mana, belum ada pandangan, belum ada tempat," katanya.
Ditambah lagi Setio mengaku tidak memiliki uang yang cukup untuk mencari tempat tinggal baru.
Ia pun hanya bisa pasrah dengan keadaan tersebut. (Gerald Leonardo Agostino/Tribun Jakarta dan Junianto Hamonangan/Warta Kota)
Wanita Ini Pernah Mendoakannya Kena Karma: Habis Heboh Affair Artis Cantik Ini Ditangkap Polisi untuk Ketiga Kalinya
Kejadian ini terjadi pada Desember 2017 lalu.
Mantan pesinetron ini memang tak pernah berhenti bikin sensasi.
Beberapa saat yang lalu, setelah tertangkap terlibat affair, wanita cantik ini untuk ketiga kalinya ditangkap polisi karena kasus narkoba.
Begitulah laporan Tabloid Nova pada edisi 1559 yang terbit Januari 2018 lalu.
Setelah lama menghilang dari layar kaca, nama Jennifer Dunn kembali ramai dibicarakan orang setelah desas-desus hubungan terlarangnya dengan pengusaha Faisal Harris terkuak di media sosial.
Tak lama kemudian, putri Harris yang masih remaja, Shafa Harris, juga menyebarkan video dirinya yang melabrak Jennifer sebagai bentuk kekesalannya pada orang ketiga di rumah tangga kedua orangtuanya itu.
Seolah ingin menambah panjang daftar kontroversi yang menyangkut namanya, Jennifer kembali berurusan dengan pihak kepolisian lantaran kedapatan mengonsumsi narkoba jenis methamphetamine alias sabu-sabu.
Ia diciduk di kediamannya di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu, 31 Desember 2017.
Dalam konferensi pers yang digelar Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, SIK, M.Si., menjelaskan bahwa penangkapan Jennifer terjadi karena adanya pengembangan atas penangkapan seorang bandar narkoba berinisial FS.
Kelakuan FS terendus polisi lantaran adanya laporan dari warga sekitar yang sudah lama curiga akan adanya aktivitas penyalahgunaan narkoba di kediaman FS di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Begitu diselidiki, polisi mendapatkan barang bukti berupa sabu-sabu seberat 0,6 gram yang didapat FS dari seorang pria berinisial X.
Dari keterangan FS-lah nama Jennifer Dunn terseret.
“Dari FS ini, diketahui ada seseorang perempuan yang beberapa kali memesan sabu, berinisial JD. Lalu dikembangkan ke rumah JD di daerah Mampang, Jakarta Selatan,” jelas Argo.
Tiga Kali Terjerat Narkoba
Menurut informasi yang didapat polisi dari FS, dalam setahun Jennifer sudah 10 kali memesan sabu dari sang bandar.
Terakhir, Jennifer memesan sabu seberat 1 gram seharga Rp850 ribu pada 30 Desember 2017 untuk merayakan malam tahun baru 2018.
Namun, karena pesanannya belum tersedia, FS hanya bisa mengirimkan 0,5 gram sabu.
Begitu digunakan, Jennifer mengetahui bahwa sabu yang ia terima hanya sebesar 0,4 gram.
Kesal, ia pun kembali menghubungi FS untuk menagih sisa sabu.
“Pukul 9 pagi ada pemesanan pertama dari JD ke FS sebesar 0,5 gram, prosesnya diantar di salah satu resto siap saji di wilayah Kemang. Barang bukti itu diakui JD sudah dikonsumsi,” terang Kasubdit I Ditres Narkoba Polda Metro Jaya, Calvijn Simanjuntak.
“Saat digunakan, JD mengetahui bahwa ternyata barang itu hanya sebesar 0,4 gram. Dia agak kesal, makanya dia hubungi (FS) lagi.”
Pada 31 Desember 2017, rumah Jennifer pun didatangi kepolisian.
Baca Juga: Viral, Video Kelakuan Seorang Pria Hibur Temannya yang Sedang Patah Hati, Malah Bikin Salah Fokus!
Saat rumahnya digeledah sekitar pukul 17.30, Jennifer tampak pasrah.
Namun tangisnya pecah saat akan digelandang ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
Sambil menangis, ia memohon ampun pada polisi.
“Aku salah, aku minta maaf. Om pukul aku enggak apa-apa. Aku mohon, kasihan aku. Astagfirullahaladzim,” rengek perempuan berusia 28 tahun itu sambil berlutut.
Meski begitu, Jennifer tetap dibawa ke Polda Metro Jaya dan resmi berstatus sebagai tersangka.
Ia juga terancam dikenai pasal 114 ayat 1 subsider pasal 112 ayat 1 Juncto Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman sedikitnya 5 tahun penjara dengan denda minimal Rp1 miliar.
Meski sempat menangis dan merengek di hadapan polisi, Jennifer terlihat tenang dan santai saat dihadirkan ke hadapan media.
Dalam balutan baju tahanan berwarna oranye, beberapa kali Jennifer malah tebar senyuman.
Saat diminta polisi untuk bicara, Jennifer hanya tertawa dan menyahut bahwa dirinya menyesal.
“Ya menyesal, baru dua kali kok,” celetuk Jennifer. “Maaf semuanya untuk media dan keluarga. Aku menyesal, udah gitu aja.”
Disindir Karma
Kabar tertangkapnya Jennifer pun sampai ke telinga istri sah Faisal Harris, Sarita Abdul Mukti.
Meski begitu, Sarita enggan berkomentar banyak. Dirinya mengaku takut salah bicara karena dirinya tak punya kapasitas apapun untuk bicara dan memberikan tanggapan soal kasus narkoba yang menjerat Jennifer.
Namun, ia mengatakan bahwa Jennifer tentu akan ditangkap polisi atas kelakuannya jika tak juga bertaubat.
“Kalau tanggapan tentang Jennifer gini, siapa pun itu, baik itu Jennifer Dunn atau siapa pun itu pengguna narkoba lain, kalau mereka belum bertaubat terus mereka belum berhenti menggunakan barang haram itu, ya tentu lambat laun akan terciduk, akan tertangkap polisi,” kata Sarita yang dihubungi lewat sambungan telepon.
Sarita juga mengaku tak heran dengan kasus narkoba yang berkali-kali menyeret artis yang memulai debutnya sebagai bintang iklan itu ke penjara.
Dengan santai, Sarita lagi-lagi berkata bahwa Jennifer belum bisa bertaubat.
“Iya sih melihat dari record perempuan itu. Kalau sudah taubat dari kemarin, dia pasti jauh dari masalah ini. Kalau belum bertaubat, pasti akan dapat ganjaranlah ya. Dia tetap mencuri, ya sepandai-pandai pencuri pasti akan ketahuan juga. Harusnya (Harris) tahu karena mereka tinggal bareng,” tandas Sarita.
Ketika ditanya soal dirinya yang pernah mendoakan Jennifer terkena karma atas tindakannya merusak rumah tangga orang, Sarita dengan segera menyanggah.
“Yang aku maksud karma bukan ini. Jadi setiap menyakiti orang ada balasannya. Tapi aku enggak menjurus ke hal ini.”
Berbeda dengan Sarita yang tak ingin terang-terangan menyebut Jennifer kena karma, kedua putri Sarita, Shafa dan Shania, justru menulis pesan menggelitik di akun Instagram-nya masing-masing.
Shafa sempat mengunggah foto Jennifer yang mengenakan baju tahanan, lengkap dengan pesan menggelitik.
“Mama kok pake baju orange.”
Ia juga menulis pesan yang diduga sindiran untuk Jennifer.
“Siapa yang menabur, maka ia yang menuai,” tulis Shafa. Sementara sang kakak, Shania, juga menulis pesan serupa.
“Karma tidak bisa dipilih, kau akan dapat apa yang pantas kau terima. Ini merupakan cara yang sangat luar biasa membahagiakan untuk memulai tahun yang baru.”