Buntut Sinetron Suara Hati Istri, KPI Bakal Pantau Seluruh Siaran Televisi Lewat Teknologi Ini

Senin, 07 Juni 2021 | 18:18
Instagram @indosiar

Sinetron Suara Hati Istri

Intisari-online.com -Kasus sinetron Suara Hati Istri yang menggunakan cast anak di bawah umur menjadi bahan bagi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengevaluasi tontonan yang tayang di televisi.

Untuk itu, Ketua KPI Pusat Agung Suprio mengatakan KPI akan gunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) guna memantau semua siaran televisi.

Menurut Agung, hal tersebut diperlukan karena siaran televisi semakin banyak.

"Jadi ke depan, kami berencana menggunakan pengawasan melalui AI.

Baca Juga: Ingat Lea Ciarachel yang Menjadi Istri Ketiga dalam Sinetron Suara Hati Istri: Zahra? Kabar Terbarunya Bikin Ngelus Dada

"Selama ini, kami mengawasi satu televisi dengan empat orang pemantau. Sifnya enam jam, 24 jam kami pantau," kata Agung dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (7/6/2021).

Kendati demikian, Agung tak menjabarkan seperti apa teknis atau mekanisme pemantauan dengan menggunakan teknologi AI.

Agung mengatakan, pihaknya berkaca pada kasus lolosnya tayangan sinetron, di mana ada artis di bawah umur memainkan peran istri ketiga.

Menurut dia, kasus tersebut juga akibat dari semakin banyaknya televisi, tetapi jumlah petugas pemantau tak sebanding.

Baca Juga: Tuai Kontroversi sampai Petisi, Lea Ciarachel Pemeran Zahra Pamer Foto Bareng Pak Tirta

Ia mengandaikan, apabila acara televisi semakin banyak, maka tidak akan efektif dengan jumlah personel pemantau yang dimiliki KPI.

"Misalnya, Indosiar yang belakangan viral. Itu diawasi oleh empat pemantau kami.

"Nah, ke depan kalau jumlah televisi semakin banyak, maka tidak efisien jika kami menggunakan satu televisi dengan empat pemantau," jelasnya.

Agung mengandaikan, apabila nantinya ada 20 stasiun televisi, maka KPI memerlukan 80 orang pemantau.

Baca Juga: Heboh Sinetron Suara Hati Istri-Zahra yang Tampilkan Pemeran Utama Masih di Bawah umur Perankan Istri Ketiga, Zaskia Mecca Langsung Berikan Kritikan Pedas Hingga Peringatkan Orangtua Artis: Ngerasa Terganggu Banget!

Sehingga, menurutnya, akan lebih efektif apabila pemantauan televisi dilakukan dengan menggunakan teknologi AI.

"Artificial Intelligence untuk memantau semua tayangan televisi," tutur dia.

Munculnya wacana menggunakan teknologi AI untuk memantau televisi mengemuka usai Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menghentikan siaran TV Analog atau Analog Switch Off (ASO) secara bertahap.

Tahap pertama penghentian siaran analog paling lambat dilakukan pada 17 Agustus 2021.

Baca Juga: Dinilai Merusak Reputasi dan Langgar Privasi Keluarga Daus Mini, Acara Rumpi No Secret Diberi Peringatan KPI: Tidak Memberikan Nilai Edukasi serta Manfaat

Hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) Kominfo Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penyiaran.

Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi mengatakan bahwa ASO akan dilaksanakan secara bertahap mengikuti kesiapan daerahnya.

Ada sejumlah faktor yang mendasari kebijakan tersebut seperti pertimbangan kesiapan industri, keterbatasan spektrum frekuensi radio, hingga masukan dari Lembaga Penyiaran.

"Faktor keterbatasan spektrum frekuensi menjadi faktor penting mengapa ASO dilakukan secara bertahap," ujar Dedy dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Senin (7/6/2021).

Baca Juga: Heboh Kontroversi Penayangan Lamaran Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah hingga Ditegur KPI: Hiburan Iya tapi Edukasinya tidak Ada, Apalagi Ini Pandemi

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Editor : Maymunah Nasution

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya