Suar.ID -Bulan Ramadan 1441 Hijriyah akan segera tiba.
Sebelum puasa Ramadan tiba, terdapat satu kewajiban yang jangan sampai terlewatkan.
Umat muslim dianjurkan untuk membayar hutang puasa tahun lalu sebelum pelaksanaan puasa Ramadan 2020.
Biasanya yang perlu membayar hutang puasa atau qadha adalah kaum wanita.
Berhutang puasa Ramadan adalah fitrah setiap perempuan.
Hal tersebut dikarenakan wanita memiliki siklus haid setiap bulan, termasuk saat Ramadan dan tidak mengerjakan puasa Ramadan.
Perempuan yang sedang haid diwajibkan untuk berbuka atau tidak berpuasa.
Sebaliknya, jika tetap berpuasa malah mendapat dosa.
Hal lain yang menyebabkan seseorang menjadi berhutang puasa Ramadan adalah jika melakukan safar atau perjalanan jauh.
Allah SWT membolehkan orang yang safar atau bepergian jauh berbuka puasa.
Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Albaqarah ayat 184:
مَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَر
“Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan, pada hari-hari yang lain”.
Dalil perempuan haid dan nifas adalah hadis dari ‘Aisyah yang termaktub dalam Shahih Muslim no: 335:
كَانَ يُصِيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ.“Kami dulu mengalami haid. Kami diperintahkan untuk meng-qadha puasa dan kami tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat.
Batas Akhir Bayar Hutang puasa Ramadan
Nah, sebelum puasa Ramadan 1441 Hijriyah tiba, simak ketentuan membayar hutang puasa atau qadha.
Dilansir lamanMelansir dari bincangsyariah.com, Doktor Abdul Malik Al Qasim, dalam kitab Durus Al Am, menyebutkan seseorang yang berhutang puasa Ramadan dan sudah memasuki bulan Sya'ban, maka wajib baginya menyegerakan membayar hutang puasa.
Dia tidak boleh menunda puasa untuk membayar hutang puasa hingga bulan Ramadan berikutnya tanpa ada udzur atau halangan.
Pendapat ulama lain mengatakan, ketika memasuki pertengahan bulan Sya'ban, maka sudah tidak berlaku lagi puasa untuk membayar hutang puasa Ramadan. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah Muhammad SAW yang menyebutkan 'masa mengganti puasa Ramadan dimulai dari bulan Syawal dan berkahir bulan Sya'ban.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ، فَلَا تَصُومُو
“Jika sudah masuk pertengahan Sya’ban, janganlah berpuasa.” (HR. Abu Daud, At-Turmudzi, dan Ibnu Majah)
Namun ulama Al Munawi memberikan tafsir yang berbeda, yakni bolehnya berpuasa qadha atau membayar hutang puasa sampai sebelum datangnya bulan Ramadan.
(Tribun Jakarta)