Suar.ID -Beberapa waktu lalu driver ojek online alias ojol di wilayah Banjarbaru sedang diresahkan dengan pelaku orderan fiktif.
Kini pelaku orderan fiktif atau yang ramai disebut 'tuyul' ini berhasil ditangkap.
Dilansir Banjarmasi Post, sang pelaku tuyul ini rupanya berwujud seorang perempuan.
Hal ini akhirnya berhasil terungkap pada Sabtu (28/12).
Pada Minggu (29/12) pelaku alias si tuyul berwujud perempuan ini masih menjalani proses pemeriksaan.
"Ya masih dalam rangkaian pemeriksaan penyidik," tandas Kapolsek Banjarbaru Barat, AKP Andri Hutagalung.
Setelah menjalani pemeriksaan, status pelaku dinaikkan menjadi tersangka.
Tersangka ini adalah seorang perempuan berinisial RN (29).
Ia adalah warga Flamboyan Kelurahan Gambut Kabupaten Banjar.
Kasus ini akhirnya terungkap setelah driver ojek online beberapa kali tertipu pemesanan online atau Go Shop dari pelaku.
Karena merasa ditipu dan dirugikan, salah seorang driver ojol ini pun berusaha menjebak pelaku.
Ia pun akhirnya berhasil menjebak si tuyul ini.
Berhasil ditangkap, si tuyul yang kerap bikin kesal ini akhirnya digiring ke Mapolsek Banjarbaru Barat.
Sang tuyul pun akhirnya dilaporkan ke SPKT dengan tuduhan penipuan.
Sementara dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku bekerja seorang diri.
"Kalau korbannya sementara yang terdata mengaku ya ada di kawasan Banjarbaru Barat satu, dan mengakuanya ada pesan di Gambut juga tiga kali dan Banjarmasin dua kali,"ujarKapolsek.
Gara-Gara Ngeprank Ojol, Seorang Pria yang Diduga Youtuber Kena Tempeleng Driver
Belum lama ini sebuah video menjadi viral di media sosial.
Dalam video ini nampak seorang pemuda tengah dipukul oleh salah seorang mitra ojek online.
Video ini mulai beredar di media sosial pada Senin (9/12).
Dalam video berdurasi 52 detik itu, pihak pengunggah bernama Hamiem Alambara melengkapi dengan narasi yang menyebutkan bahwa lokasi pemukulan itu terjadi di Manado.
Selain itu, mitra ojek online itu memukul pemuda yang ada dalam mobil dikarenakan dugaan prank.
"Koran Manado Seorang YouTuber Kena Tempeleng Karna Nge Prank Ojol," tulis Hamiem dalam unggahannya.
Hingga kini postingan tersebut telah direspons sebanyak 6.247 kali dan telah dibagikan sebanyak 4.503 kali oleh pengguna Facebook lainnya.
Penjelasan Go-Jek
Menanggapi hal itu, Head of Regional Corporate Affairs Go-Jek gor East Indonesia, Mulawarman menyampaikan bahwa kejadian tersebut benar terjadi di Manado.
"Benar, kejadian di Jalan Lumintut Teling Bawah, Manado," ujar Mulawarman saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (11/12/2019).
Ia menjelaskan bahwa peristiwa pemukulan tersebut sudah berlangsung cukup lama, yakni pada 14 November 2019 pukul 23.00 WITA.
Sementara itu, Mulawarman menjelaskan bahwa pemicu adanya kekerasan yang dilakukan mitra Go-Jek diindikasi adanya order fiktif.
"Saya dapat informasi bahwa ini benar terjadi di Manado, lebih ke arah order fiktif, modusnya order fiktif," kata dia.
Menurutnya, pemuda alias pemesan ini telah beberapa bulan lalu melakukan order fiktif.
Tindakan ini tidak hanya berdampak apes bagi pihak Go-Jek saja, melainkan pada platform jasa antar lainnya.
Mulawarman menjelaskan, kronologi order fiktif yang dilakukan pemuda tersebut yakni, pemesan melakukan order di dalam mobil.
Kemudian, ia berpindah-pindah lokasi dan mengakibatkan kerancuan lokasi pemesanan.
Selain itu, Mulawarman mengisahkan bahwa pemuda tersebut juga menyarankan teman-temannya untuk melakukan order fiktif.
"Jadi tidak hanya oknum ini, tapi dia juga menyugesti teman-temannya untuk melakukan hal yang sama," katanya lagi.
Adapun perilaku prank ini, diduga karena banyaknya YouTuber yang melakukan keisengan tersebut demi meningkatkan view pada kontennya.
Sehingga hal tersebut ditiru oleh masyarakat luas.
Namun, Mulawarman menjelaskan bahwa tindakan prank yang dilakukan pelaku tidak bermodus ke sosial media.
"Tujuannya memang belum diketahui seperti apa, investigasi masih terus dilakukan," ujar dia.