Inilah 5 Impian Besar Eks Menteri BUMN Rini Soemarno yang 'Dihancurkan' oleh Erick Thohir, Salah Satunya Pemecatan 'Anak Emasnya'

Senin, 16 Desember 2019 | 18:00
Antara

Rini Soemarno dan Erick Thohir

Suar.ID -Sebuah periode penggantian kepemimpinan selalu membuahkan kebijakan yang berbeda.

Sama halnya denganKementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dua Menteri BUMNyang menjadi pilihanJoko Widodo selama menjabat sebagai Presiden dalam 2 periode memiliki kebijakan yang cukup bertolak belakang.

Hal ini dapat terjadi, meskipun keduanya merupakan orang yang dekat dengan Presiden Jokowi.

Dalam 100 hari kerjanya saja, Erick Thohir telah memutar balik keputusan Rini Soemarno, termasuk memecat orang-orang pilihannya.

Baca Juga: Ada PT Garuda Tauberes, Erick Thohir Dibikin Geli dengan Nama Cucu Usaha Garuda, Yunarto Wijaya: Mungkin Taugoreng Juga Ada

Melansir dari Tribun Timur, berikut ini adalah lima hal yang merupakan kebijakan eks Menteri Negara BUMN Rini Soemarno dan juga mimpi besarnya yang dipupuskan pelaksanaannya oleh Erick Thohir

1. Pemecatan Ari Askhara

Kompas.com
Kompas.com

Ari Askhara

Menteri BUMN Erick Thohir langsung tancap gas membenahi perusahaan-perusahaan negara, sejak dilantik pada 23 Oktober 2019 lalu.

Baca Juga: Usai SemuaBoroknya Dikuak Mantan Pegawai, Begini Respon Erick Thohir Saat Dengar Nama Cucu Perusahaan Garuda Indonesia: Baru Tahu

Yang terbaru, dalam kasus penyelunduran motor gede (moge) Harley Davidosn dan sepeda lipat Brompton, Erick memberhentikan 4 direksi yang terlibat dalam penyelundupan barang mewah ilegal tersebut.

Skandal itu melibatkan Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara.

Tiga direksi lainnya yang terlibat, yaitu Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, dan Direktur Human Capital Heri Akhyar.

Kasus yang menimpa direksi Garuda ini mengingatkan pada pejabat tinggi BUMN lainnya di era Rini Soemarno.

Mengutip dariKompas.com, selain kasus yang terjadi pada Ari Askhara danrekannya di Garuda, tercatat total ada sembilan direksi BUMN yang berurusan dengan hukum.

Keterlibatan empat direksi Garuda Indonesia dalam kasus penyelundupan, menambah daftar panjang petinggi BUMN era Rini Soemarno yang tersangkut masalah.

Ari Askhara merupakan Direktur Utama Garuda Indonesia yang ditunjuk langsung oleh Rini Soemarno.

Ia dilantik pada September 2018.

Sebelum menjabat di Garuda Indonesia, Ari Askhara adalah Direktur Keuangan PT. Pelindo III Persero pada Mei 2014.

Tujuh bulan kemudian, Ari Askhara masuk Garuda Indonesia sebagai direktur keuangan.

Pada 2016, Ari Askhara ditunjuk sebagai Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem PT. Wijaya Karya Persero.

Baca Juga: Erick Thohir Tak Kuasa Menahan Tawa saat Mendengar Nama Anak Perusahaan Garuda Indonesia: Mohon Maaf, Buat Saya sih Menggelitik

2. Gedung Arsip BUMN

Indonesia.go.id
Indonesia.go.id

Arsip Nasional Republik Indonesia.

Menteri BUMN Erick Thohir ingin membatalkan rencana pembangunan gedung arsip untuk BUMN.

Karena ia menganggap,kini sudah memasuki era milenial dan digital, sehingga gedung arsip untuk BUMN dirasa tak diperlukan lagi.

Selain itu, Erick juga menginginkan agar gedung BUMN dirombak pada semua lantai untuk mengubah suasana ruang kerja BUMN menjadi lebih kreatif dan lebih menunjang suasana milenial.

Sehingga budget yang tadinya diperuntukkan untuk membeli gedung baru untuk arsip BUMN akan dialihkan untuk merombak suasana ruangan BUMN.

Hal ini dikatakan Menteri BUMN Erick Thohir saat memberikan presentasi di acara MilenialFest 2019.

Erick Thohir dalam acara ini menjadi pembicara pertama.

Acara ini diselenggarakan di Balai Sarbini, Jakarta pada Minggu, 14 Desember 2019.

Baca Juga: Setelah Muncul Dugaan Prostitusi di Garuda, Erick Thohir akan Melindungi Pegawai Perempuan di BUMN dengan Memberlakukan Hukuman Ini Kepada Para Pelanggarnya!

3. Pembentukan Super Holding BUMN

Kompasiana
Kompasiana

Ilustrasi Super Holding BUMN.

Menteri BUMN, Erick Thohir berencana menghentikan pembentukan super holding BUMN.

“Jadi nanti saya rasa urusan super holding kita ubah konsepnya jadi subholding yang fokus pada masing-masing kegiatan unit usaha," ujar Erick di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/12/2019).

Erick mencontohkan, konsep subholding tersebut seperti lini bisnis yang dijalankan Pelindo I sampai dengan IV.

Saat ini, perusahaan yang bergerak di jasa pelabuhan itu diberi tugas mengelola pelabuhan sesuai wilayah kerjanya masing-masing.

Erick menginginkan pembagian tugasnya bukan dari wilayahnya, melainkan dari jenis usahanya.

“Contoh apakah ke depan Pelindo bisa jadi pelindo I sampai IV atau Pelindo kita ubah sesuai fungsinya, misalnya Pelindo peti kemas, pelabuhan, curah cair, tidak berdasarkan sub region-nya yang akhirnya terjadi kanibal tidak pasti di antara mereka. Hal-hal ini yang mau kita lakukan,” kata Erick.

Sebelumnya, mantan Menteri BUMN Rini Soemarno melempar wacana pembentukan superholding BUMN dan meniadakan Kementerian BUMN.

"Ya itu kan wacana yang kita lemparkan, kan. Jadi tentunya masih banyak diskusinya ke sana," ujar Rini di Jakarta, Senin (25/7/2016).

Menurut Rini, pembentukan superholding BUMN sangat dibutuhkan.

Sebab, ia percaya bahwa dengan superholding BUMN maka perusahaan-perusahaan BUMN bisa bergerak lebih lincah.

Selama ini, sejumlah BUMN dinilai tidak bisa bergerak leluasa dalam pengembangan bisnisnya karena berada di bawah Kementerian BUMN.

Baca Juga: Sosok yang Hobi Kritik Pemerintah Ini Anggap Erick Thohir 'Cari Panggung' saat Copot Jabatan Dirut Garuda Ari Askhara: Mungkin Kurang Puas jadi Tukang Bakso

4. Pangkas Jabatan Deputi di Kementerian BUMN

Kompas.com
Kompas.com

Pada era kepemimpinannya Erick Thohir langsung memangkas Jabatan Deputi di Kementerian BUMN.

Erick Thohir akan memangkasnya menjadi hanya tiga orang.

Erick Thohir mengungkapkan bahwa ia dan kedua wakil menterinya telah bertemu dengan semua pejabat eselon I secara langsung dan menjelaskan mengenai restrukturisasi.

Menurut Erick Thohir, hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk mempercepat gerakan demi membangun bangsa ini.

Maka dari itu, efisiensi birokrasi harus dilakukan.

Baca Juga: Ada Dugaan Pejabat Garuda Germo Pramugari, Begini Respons Erick Thohir: Tidak Boleh Kaum Perempuan Itu Dijadikan Hal yang tidak Baik!

5. Hapus Anak-Cucu Perusahaan BUMN

Kompas.com
Kompas.com

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan akan menghapus anak cucu perusahaan BUMN yang tak jelas pembentukannya.

“Saya tidak akan stop mereka buat anak perusahaan, tapi kalau alasannya tak jelas harus saya stop,” ujar Erick.

Erick menambahkan, dirinya akan membuat aturan soal pembentukan anak usaha perusahaan BUMN.

Dengan adanya aturan tersebut diharapkan para perusahaan plat merah tak asal dalam membentuk anak usahanya.

“Karena itu, kita juga akan keluarkan Permen (peraturan menteri) yang tidak lain pembentukan anak perusahaan atau cucu-cucu perusahaan harus ada alasannya,” kata mantan Ketua INASGOC itu.

Mantan pemilik klub sepak bola Inter Milan tersebut berharap agar peraturan menteri itu bisa segera dikeluarkan.

Jika sudah keluar, dia akan langsung menyisir anak perusahaan BUMN yang tak jelas pembentukannya.

“Saya tidak mau juga perusahaan-perusahaan BUMN yang notabene masih sehat ke depannya justru tergerogoti oleh oknum. Saya tidak bicara direksi, tapi oknum yang sengaja menggerogoti dari perusahaan yang sehat-sehat itu,” ucap dia.

(Ina Maharani/Tribun Timur)

Artikel ini telah tayang di Tribun Timur dengan judul5 Mimpi Besar Ex Menteri BUMN Rini Soemarno 'Dihancurkan' Erick Tohir, Pejabat Pilihan Jokowi

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Kompas.com, Tribun Timur

Baca Lainnya