BERITA TERPOPULER: Prabowo Tiba-tiba Lengserkan Ketua DPD Gerindra hingga Gadis Muda Tewas karena Diduga Kelelahan Usai Bercintai di Hotel

Jumat, 29 November 2019 | 07:17
Kompas | Pixabay

Berita terpopuler Suar edisi Kamis (28/11/2019).

Suar.ID -Berita terpopuler Suar edisi Kamis (28/11/2019).

Prabowo Tiba-tiba Lengserkan Ketua DPD Gerindra, Beginilah cara Menhan Tentukan Ketua Partainya: Tak Bertele-Tele

Kompas.com
Kompas.com

Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Gerindra Sulawesi Utara, Wenny Lumentut tiba-tiba dilengserkan dari posisinya oleh Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto pekan lalu.

Melansir dariTribun Manado, Wenny Lumentut dicopot berdasarkan Surat Keputusan nomor 10-0686/Kpts/DPP-Gerindra/2019, tertanggal 31 Oktober 2019 dan ditandatangani oleh Prabowo Subianto selaku Ketua Umum, menunjuk Wenny Warouw sebagai ketua DPD Partai Gerindra Sulut menggantikan Wenny Lumentut

Wenny Warouw merupakan Anggota DPR RI 2014-2019 dari Partai Gerindra.

Sekretaris DPD Gerindra Sulut, Melki Suawa mengatakan, pergantian ketua DPD adalah hal biasa dan wewenang pengurus DPP (Dewan Pimpinan Pusat).

Baca Juga:Banyak yang Tolak Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Mantan Tim Sukses Prabowo Ini Singgung Statusnya sebagai Mantan Narapidana

"Dalam AD ART Partai Gerindra pergantian ketua DPD adalah kewenangan DPP kami hanya mengamankan keputusan partai," ujar dia kepadaTribun Manado, Kamis (14/11/2019).

Suawa menjelaskan, di Gerindra semua pengurus itu adalah penugasan, tidak ada Musda.

"Kalau dipercaya DPP kasih tugas, kalau tidak dicabut. Itu kewenangan DPP," ungkapnya.

"Alasannya dikasih tugas dan dicabut tugas, cuma yang memberi tugas yang tahu," ujarnya.

Baca Juga:Meski Pilpres 2024 Masih Lama, Ternyata Mulai Bermunculan Nama-nama yang Digadang-gadang Bakal Jadi Pesaing Prabowo, Ada Sosok Wanita!

Wenny Lumentut tak tahu alasannya hingga ia dicopot dari jabatan Ketua DPD Gerindra Sulut.

Ketua Gerindra Sulut kini sudah beralih ke Wenny Warouw, Mantan Anggota DPR RI Partai Gerindra

"Saya tidak tahu alasan," kata Anggota DPRD Sulut ini ketika dikonfirmasi di Kantor DPRD Sulut, Jumat (15/11/2019).

Ia pun cuma bisa menerka-nerka "Mungkin saya ada kekurangan, ada orang lebih baik,why not? kita harus rela," kata dia.

Baca Juga:Heboh Isu Masa Jabatan Presiden Ditambah Menjadi 3 Periode, Partai Prabowo Utarakan Pendapat Ini

Tapi ia legowo saja, ia menyadari pergantian pengurus itu sudah diatur lewat mekanisme partai, sepenuhnya di DPP.

Pergantian itu pun menurut dia adalah hal yang biasa.

"Saya tidak kaget. Saat saya diangkat saya juga tidak kaget mekanisme Gerindra di DPP bukan musda," sebut dia

Ia meminta Kader Gerindra di Sulut mengamankan keputusan DPP.

"Tidak ada manuver politik dari kader. Saya sampaikan semoga pengurus baru dapat bekerja lebih baik," ujar dia.

Baca Juga:Begini Jawaban Rocky Gerung saat Disebut Stres karena Gagal Jadi Menteri Prabowo, Pokoknya Ngeselin

Cara Prabowo Tentukan Ketua Gerindra

Berbeda dengan kebanyakan partai yang memerlukan dana miliaran rupiah untuk menentukan pimpinan.

Andi Iwan Aras menjadi Ketua Gerindra Sulsel tanpa melalui musyawarah daerah (musda), tanpa melewati pemungutan suara.

Tak ada ada karantina peserta penuh, seperti yang lazim terjadi dalam musda partai.

Baca Juga:Kirain Sudah Tahu, Sosok Ini Ternyata Kaget saat Prabowo Dipilih Jadi Menteri Pertahanan oleh Jokowi

Jangankan orang lain, Andi Iwan Aras pun mengaku tak tahu kalau dirinyalah yang bakal ditunjuk menjadi Ketua Gerindra Sulsel menggantikan Andi Muhammad Idris Manggabarani (IMB).

Sebelumnya, Andi Idris Manggabarani juga mengaku tak menyangka bakal ditunjuk menggantikan La Tinro Latunrung sebagai Ketua Gerindra Sulsel.

"Saya juga sedikit kaget. Secara pribadi saya tidak pernah memikirkan akan ditunjuk menjadi Ketua Gerindra Sulsel karena saat ini saya selaku ketua DPP dan aktif di salah satu unsur ketua di DPP," kata Andi Iwan Aras dalam sesi wawancara eksklusifTribun Timur.

Andi Iwan Aras mengaku mendengar “perintah” menjadi Ketua Gerindra Sulsel dari Edy Prabowo, Sekjen Ahmad Muzani, dan Sufmi Dasco Ahmad.

Baca Juga:Menurut mantan tim kampanye Prabowo ini, mereka yang tolak Ahok jadi bos BUMN takut seperti yang terjadi di Pemprov DKI

"Mereka secara bersama-sama sampaikan kepada saya," ujar Andi Iwan Aras.

Meski kaget dan tak pernah memikirkannya, Andi Iwan Aras mengaku tak ada pilihan selain menjalankan amanah.

"Karena ini adalah tugas, atau penugasan yang diberikan oleh pimpinan-pimpinan kami di DPP, oleh Pak Prabowo Subianto dan Pak Sekjen, tentu tidak ada kata tidak, pasti saya harus laksanakan," kata Andi Iwan Aras.

Andi Iwan Aras dilantik menjadi Ketua Gerindra Sulsel oleh Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Makassar, Senin (25/11/2019).

Baca Juga:Bukan Sosok Sembarangan, Inilah Orang Pertama di Luar Keluarga Jokowi yang Jenguk La Lembah Manah, Ternyata Pernah Jadi Jurkamnya Prabowo

Sebelum dilantik, Andi Iwan Aras mengaku berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

"Pak Prabowo terakhir berkomunikasi beberapa Minggu lalu, saya tidak terlalu hapal waktunya," ujar Andi Iwan Aras.

Dalam komunikasi sebelum dilantik itu, Andi Iwan Aras mengaku tak menerima pesan khusus dari Prabowo Subianto.

Menteri Pertahanan (Menhan) Kabinet Indonesia Maju itu hanya meminta Andi Iwan Aras bekerja maksimal membesarkan Partai Gerindra.

Baca Juga:Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Umumkan Kebijakan Perangnya, Rupanya Didasarkan oleh Doktrin Perang Tokoh-Tokoh Terkenal lho!

"Beliau minta bagaimana membesarkan Partai Gerindra bisa eksisi, bergengsi, dan bisa mewarnai perpolitikan di Sulsel. Seperti itu," kata Andi Iwan Aras.

Andi Iwan Aras juga tidak berjanji muluk-muluk ke Menhan Prabowo dan DPP Gerindra.

"Tidak ada janji khusus saya ke DPP. Tapi komitmen bahwa akan bekerja semaksimal mungkin untuk bagaimana caranya Gerindra Sulsel bisa menjadi partai yang lebih besar lagi, melebihi pencapaian yang ada sebelumnya dibandingkan sekarang," jelas Andi Iwan Aras.(Tribun Manado/Tribun Timur)

Diduga Kelelahan Usai Bercintai di Hotel, Gadis Muda Tewas, Jasadnya Dibuang di Dekat Stadion, Begini Kronologi Lengkapnya

pixabay
pixabay

(ilustrasi)

Nyawa gadis muda berusia 19 tahun tak tertolong diduga kelelahan usai berhubungan intim.

Tubuh gadis tersebut dilaporkan sempat kejang-kejang dan mulutnya mengeluarkan busa.

Rekan pria yang bercinta dengan gadis muda itu sempat kebingungan dan berujung membuang korban yang sudah tak bernyawa.

Korban gadis muda berinisial BO ini sempat kejang-kejang ketika diatas ranjang bersama teman prianya.

Baca Juga:Kini Mau Menikah untuk Ketiga Kali, Dulu Artis Ini Pernah Nikahi Pedangdut Hanya untuk Taruhan hingga Mengemis Rujuk ke Mantan Istri Kedua

Korban pun akhirnya meninggal dunia diduga karena over dosis dan kelelahan bercinta dengan pria yang saat itu bersamanya.

Kematian gadis muda berinisial BO ini berhasil diungkap polisi pada Rabu (27/11/2019).

Sebelum ditemukan tewas, gadis muda tersebut sempat bercinta di kamar hotel bersama seorang pria.

Pria yang saat itu bersama korban pun telah menyerahkan diri ke polisi.

Baca Juga:Wanita 23 Tahun Ini Pilih Akhiri Hidup Meski Baru Saja Raih Impiannya Menjadi Polwan, Alasannya karena Ia Dipaksa Bekerja dengan Sosok Ini

Polisi pun mengungkap kronologi kematian gadis muda yang jasadnya ditemukan di Stadion Jati Kalianda, Lampung Selatan pada Rabu (6/11/2019) lalu.

Sebelumnya, warga digegerkan dengan dengan penemuan sosok mayat perempuan muda di lahan perkebunan dekat Stadion Jati Kalianda, Lampung Selatan.

Jasad korban ditemukan pagi hari oleh warga yang hendak berangkat ke pasar.

Saat ditemukan, perempuan itu mengenakan kaus warna hitam dan celana panjang warna krem.

Baca Juga:Anak Perempuan Mengeluh Sakit di Tubuh Bagian Bawah, setelah Bercerita Terungkap Fakta Mengerikan Ini!

Menurut warga, tidak ada yang mengenali identitas perempuan tersebut.

“Bener tadi pagi penemuan mayat tersebut. Tapi warga di sini tidak ada yang mengenalnya. Tidak tahu orang mana,” ujar seorang warga melansir Tribun Lampung.

Namun, belakangan indentias mayat perempuan itu diketahui berinisial BO gadis muda berusia 19 tahun.

BO meninggal dunia setelah pesta sabu di sebuah hotel bersama seorang pria bernama Fery Saputra (26).

(Dok Warga via Tribun Lampung)
(Dok Warga via Tribun Lampung)

Polisi melakukan olah TKP penemuan mayat perempuan muda di sebuah lahan perkebunan dekat Stadion Jati Kalianda, Lampung Selatan, Rabu (6/11/2019).

Fery yang saat itu bersama BO sudah menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan, AKP Try Maradona memaparkan pelaku yang membuang mayat korban telah menyerahkan diri.

Baca Juga:SungguhTragis! Seorang Anak Tewas setelah Diduga Dimasukkan ke Kandang Kucing dan Disiram Air Panas oleh Orangtuanya Sendiri

"Kami mengamankan pelaku setelah tiga hari kejadian. Pelaku menyerahkan diri ke Polsek Natar, kemudian dilimpahkan ke Polres Lamsel," ujar AKP Try Maradona, Rabu (27/11/2019) dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.

Ia memaparkan, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik, korban BO menginap dengan pelaku di sebuah hotel yang berloaksi di kawasan Natar pada malam sebelum kejadian.

Kemudian, sambung dia, tersangka dan korban melakukan pesta sabu di dalam kamar hotel.

Karena terlalu banyak mengonsumsi sabu, korban mengalami over dosis (OD) hingga akhirnya tewas di lokasi.

Baca Juga:Entah Apa yang Merasuki Sudirman, Rupanya Emas Batangan yang Ditemukannya Lewat Mimpi Hanya Barang Palsu, Begini Fakta Dibaliknya

Tak hanya itu, polisi juga menyebut penyebab tewasnya korban diduga karena kelelahan berhubungan intim dengan pelaku.

Bahkan, mulut korban sampai mengeluarkan busa.

"Selain karena over dosis juga diduga karena kelelahan berhubungan seks dengan tersangka sehingga korban mulutnya mengeluarkan busa," katanya.

Fery sempat panik melihat pasangan wanitanya kritis di dalam kamar hotel.

Fery pun mencoba mengobati BO menggunakan garam.

Namun, upaya yang dilakukan oleh tersangka saat itu tidak memberikan efek sama sekali kepada korban.

Tubuh korban pun kejang dan mulutnya masih mengeluarkan busa.

Melihat kondisi korban sudah tak bernyawa, Fery kemudian membawa jenazah korban keluar hotel.

Pelaku membawa mayat korban berkeliling sampai di Kalianda.

"Ternyata, itu tidak memberikan efek. Makanya pelaku membawa korban berkeliling di jalan tol menggunakan mobil Avanza warna hitam," terangnya.

Tersangka berkeliling dari Kecamatan Natar hingga Lampung Selatan.

Fery membawa jenazah korban keluar dari jalan tol menjelang pagi dan berkeliling di Kalianda.

(Dok Polres Lampung Selatan)
(Dok Polres Lampung Selatan)

Polres Lampung Selatan menggelar ekspose penemuan mayat wanita, Rabu (27/11/2019) sore.

Saat melihat kondisi sepi, pelaku pun membuang mayat korban di kawasan Stadion Kalianda.

Jasad korban baru ditemukan pada pagi harinya oleh warga setempat yang hendak pergi ke pasar.

"Begitu ada laporan, kami lansung ke lokasi dan melakukan olah TKP, autopsi," jelas AKP Try Maradona.

"Setelah identitas korban diketahui, kami memeriksa sejumlah teman dekat korban dan keluarganya, sampai akhirnya pelaku menyerahkan diri ke Polsek Natar," tambahnya.

Dari hasil pemeriksaan tersangka, korban diketahui menggunakan narkotika jenis sabu-sabu sebelum tewas.

Tersangka pun mengakui jika sempat berhubungan intim dengan korban saat mengonsumsi sabu.

Tersangka Fery saat ini diancam pasal 340 KUHP Ju Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan terancam hukuman di atas 12 tahun penjara.

(Damanhuri/TribunnewsBogor.com/Tribun Lampung/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judulGadis Muda Tewas Kelelahan saat Berhubungan Intim di Hotel, Sempat Pesta Sabu Sebelum Bercinta

Tag

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber Tribun Timur, Tribun Manado, Tribun Bogor