SUAR.ID -Wacana pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi bom BUMN terus mendapat pro dan kontra.
Beragam alasan diungkapkan oleh mereka yang kontra, di antaranya karena Ahok mantan narapidana.
Terkait hal itu, mantan tim kampanye Prabowo Subianto, Arya Sinulingga, pun angkat bicara.
Pria yang menjabat sebagai Staf Khusus BUMN itu turut menyoroti penolakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi pimpinan perusahaan BUMN.
Diketahui, kabar terpilihnya Ahok untuk memimpin satu perusahaan BUMN menimbulkan penolakan, di antaranya dari serikat pekerja Pertamina.
Arya menganggap penolakan Ahok sebagai bentuk rasa khawatir kepada Ahok yang nantinya akan membersihkan birokrasi seperti saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Dilansir Tribunnews, hal tersebut diungkapkan Arya dalam wawancara unggahan kanal YouTube KOMPASTV, Minggu (17/10).
Arya menegaskan bahwa BUMN harusnya menjadi perusahaan yang dijalankan atas dasar profesionalitas dan tak mengaitkan perkara lainnya.
"BUMN kalau kita lihat adalah tempat yang memang lepas daripada itu gitu, fokus kepada profesionalitas," ujar Arya.
Arya kemudian menyebut ada dua kemungkinan jika sampai pihak internal BUMN menolak Ahok.
Di antaranya karena tak ingin Ahok membersihkan birokrasi seperti saat dirinya memimpin Pemprov DKI Jakarta.