Suar.ID – Dunia kembali dirundung duka setelah pada Minggu (21/4/2019) saat perayaan Paskah, serangan bom terjadi di Sri Lanka.
The Guardian melaporkan, saat ini korban telah mencapai 207 orang dan 450 lainnya luka-luka.
Terdapat 8 ledakan bom yang menargetkan tiga gereja dan sejumlah hotel di negara berjuluk Mutiara Samudera Hindia itu.
Tiga gereja yang menjadi serangan bom ini berada di Kochchikade, Negombo dan Batticaloa.
Baca Juga : Kisah Pilu Anak Tunggal RA Kartini yang Terseret Pusaran Komunisme
Hotel yang diserang adalah Shangri-La, Kingsbury, Cinnamon Grand dan hotel keempat yang semuanya berlokasi di Kolombo.
Namun 10 hari sebelum serangan bom tersebut., Perdana Meneteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe rupanya telah diperingatkan akan adanya serangan di negaranya.
Melansir Kompas.com, pihak kepolisian Sri Lanka sebenarnya sudah mendapat peringatan dari "dinas intelijen asing" mengenai adanya rencana pengeboman itu.
Harin Fernando, Menteri Telekomunikasi Sri Lanka melalui akun twitternya mengunggah sebuah kertas berisi laporan intelejen tersebut bertanggal 11 April 2019, 10 hari sebelum kejadian.
Some intelligence officers were aware of this incidence. Therefore there was a delay in action. What my father heard was also from an intelligence officer. Serious action need to be taken as to why this warning was ignored. I was in Badulla last night pic.twitter.com/ssJyItJF1xNamun seperti diwartakan Daily Mirror dan The Telegraph, PM Wickremesinghe mengaku dia tidak mendapat informasi terbaru mengenai hal itu.— Harin Fernando (@fernandoharin) 21 April 2019
Wickremesinghe menegaskan penyelidikan perlu dilaksanakan untuk mengetahui mengapa laporan intelijen tidak ditindaklanjuti oleh otoritas berwenang.
Saat ini Wickremesinghe mengatakan pemerintah Sri Lanka tengah fokus untuk menangkap pelaku yang betanggung jawab.
Hal serupa juga disampaikan oleh Harin Fernando.
"Namun, saat ini fokus kami adalah menangkap pelaku yang bertanggung jawab," ujar Wickremesinghe.
Baca Juga : Saat Tunangan Beri Cincin Palsu, Begini Akhirnya Nasib Sang Pria
Postingan Harin Fernando yang mengunggah laporan intelejen asing akan adanya serangan bom di Sri Lanka usai kejadian pun tak pelak menuai kemarahan publik.
"Ayahmu sudah diberitahu. Makanya tidak ada korban dari orang yang kamu cintai. Kalian tahu namun membiarkan kami mati? Saya benar-benar kesulitan mencernanya," ujar seorang warganet dengan nama akun Amali.
Yang lain, mengatakan Partai Serikat Nasional (UNP) sengaja ingin memperkeruh suasana, dan meminta publik tidak terpancing.
Hingga saat ini seperti dikutip dari The Guardian, belum ada pihak yang menhklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut.
Namun Menteri Pertahanan Sri Lanka Ruwan Wijewardene, mengatakan para pelakunya telah diidentifikasi dan merupakan ekstremis agama.
Sejauh ini, 8 orang telah ditangkap terkait denga serangan bom tersebut.
Baca Juga : Gunung Agung Meletus Lagi, Memuntahkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter!
Baca Juga : 6 Perayaan Paskah Unik di Berbagai Dunia, Jadi Penyihir Hingga Memasak 5000 Telur