Sekitar 30 personel pasukan komando secara diam-diam diturunkan dari helikopter Zodiac di tepi pantai Ramlet el Beida, Beirut sesuai petunjuk yang diberikan oleh agen Mossad.
Setelah meloncat ke air laut yang dingin, ketiga puluh pasukan komando yang dilengkapi ransel kedap air berisi pakaian dan senjata, bahan peledak, alat pemancar radio, dan peralatan lain yang biasa digunakan perampok professional itu, segera berenang menuju daratan berdasar panduan kilatan lampu mobil.
Panduan berupa cahaya lampu mobil itu dioperasikan sepasang agen Mossad yang sedang berpura-pura pacaran.
Pasukan komando sesuai intruksi bergerak menuju pantai dalam bentuk regu yang kemudian disambut oleh mobil pengangkut.
Tiga menit kemudian mobil kedua tiba dan regu pasukan komando berikutnya segera masuk.
Cara mengangkut pasukan komando dalam interval tiga menit sengaja dilakukan agar tidak mengundang kecurigaan.
Lima belas menit kemudian semua pasukan komando sudah berada dalam mobil transport sewaan dan bergerak menuju pinggiran kota.
Mereka menuju sebuah tempat yang selama ini diawasi terus oleh Mossad dan bisa dipastikan sejumlah anggota Black September tinggal di situ.
Berdasar info intelijen yang diberikan Mossad begitu turun dari mobil transport pasukan komando Israel segera membentuk formasi serbuan.
Sasaran pertama adalah gedung berlantai tujuh tempat tinggal para pentolan anggota PFLP dan sasaran kedua berupa bangunan berlantai empat tempat kediaman pentolan penting Black September seperti Mohammed Yussuf El Najjar, Kamal Nasser, dan Kemal Adwan.
Gerakan pasukan komando yang sangat terlatih dan agresif bukan merupakan tandingan para penjaga pintu gerbang yang sedang duduk terkantuk-kantuk.
Sebelum mereka bisa mengaktifkan senjatanya, peluru senapan mesin pasukan komando Israel telah menuntaskan hidupnya.