Follow Us

Pembantaian Atlet Israel di Olimpiade Munich 1972 yang Memicu Keganasan Agen Mossad

Suar.id - Senin, 12 November 2018 | 21:19
Korban pembantaian atlet Israel pada Olimpiade Munich 1972.
cufi.org.uk

Korban pembantaian atlet Israel pada Olimpiade Munich 1972.

Ketika Zwi Zamir tiba di lokasi bahkan sudah terlambat dan hanya bisa menyaksikan pertempuran sengit yang berakibat pada tewasnya semua atlet sandera Israel.

Peristiwa pembantaian Munich segera membuat seluruh warga Israel marah besar dan Mossad pun tak mau menanggung malu terlalu lama.

Zwi Zamir dan Jenderal Aharon Yariv yang diangkat oleh PM Israel, Golda Meir, sebagai penasehat khusus untuk menangani teroris segera merancang serangan balasan.

Operasi balas dendam itu sendiri di kalangan Israel sudah sangat dikenal sebagai Operasi Penuntut Darah.

Untuk menghantam langsung para pentolan teroris Palestina, baik Zamir dan Jenderal Yariv tidak lagi menggunakan cara konvensional dengan membombardir perkampungan orang-orang Palestina.

Tetapi mereka sepakat untuk melaksanakan serangan balasan dengan target para pimpinan teroris, khususnya para pemegang komandonya.

Untuk menghabisi targetnya Mossad telah memegang nama-nama tertentu karena pada dasarnya tokoh-tokoh Black September adalah para “pemain lama”.

Regu-regu pembunuh untuk mencari anggota Black September yang berada di Eropa dan Timur Tengah segera disebar oleh Mossad.

Regu pembunuh ini sebenarnya bukan terdiri dari orang-orang kejam melainkan orang-orang terlatih yang biasa melaksanakan penghilangan nyawa secara cerdik.

Setelah mempelajari secara cermat siapa saja teroris Palestina yang akan dihabisi, Mossad lalu menyodorkan nama-nama yang dipastikan sebagai pentolan Black September.

Nama-nama itu antara lain, Mohammad Yusuf El-Najjar, kepala seluruh gerakan Black September, wakilnya Kemal Adwan, dan Ali Hasan Salameh kepala seluruh operasi Black September, dan tokoh-tokoh penting lainnya.

Tapi karena untuk menghabisi para pentolan Black September itu merupakan operasi yang sulit dan perlu waktu, Mossad lalu mengubah taktiknya.

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular