Bergeraknya empat anggota Black September menuju Lufthansa sama sekali tak diduga.
Aparat kepolisian dan militer Jerman yang kebetulan masih belum pengalaman dalam operasi pelumpuhan teroris menjadi panik dan kurang koordinasi.
Penembak jitu yang berada di pinggir pangkalan dan atap bangunan segera melepaskan tembakan tapi karena kurang berlatih tembakan yang dilepaskan meleset.
Akibatnnya empat teroris yang berada diluar sempat memberikan tembakan balasan sehingga menimbulkan korban jiwa.
Keempat teroris Black September itu akhirnya tumbang setelah ditembaki dari berbagai arah.
Sementara itu ketika empat rekannya yang berada diluar ditembaki anggota Black September yang berada di dalam helikopter ternyata tidak panik.
Mereka segera berloncatan keluar dan selanjutnya menghancurkan dua helikopter yang berisi para sandera menggunakan granat dan berondongan senapan serbu.
Helikopter segera meledak dan menewaskan semua tawanan Israel. Operasi penyelamatan sandera yang dilancarkan aparat keamanan Jerman akhirnya gagal total.
Baca Juga : Maia Estianty: Kita Semua Belajar untuk Mati, Belajar Menunggu Kematian
Selain semua sandera dan empat anggota Black September tewas, polisi Jerman juga kehilangan salah satu anggotanya.
Namun, pihak yang paling terpukul dan malu atas semua kejadian pembantaian itu adalah kepala Mossad saat itu, Zwi Zamir.
Apalagi saat operasi penyelamatan sandera berlangsung tak ada agen Mossad pun yang terlibat.