Follow Us

Kesaksian Pilu Korban Tragedi Kanjuruhan, Lihat Aparat Dorong dengan Tameng Wanita Pingsan

Rahma Imanina Hasfi - Rabu, 05 Oktober 2022 | 14:38
Tragedi Stadion Kanjuruhan
(BolaSport.com via TribunStyle.com)

Tragedi Stadion Kanjuruhan

"Jadi sudah keadaan genting seperti itu, suporter wanita tadi yang dalam keadaan pingsan digotong, itu ditolak sam pihak Brimob. Malah didorong-dorong dengan tameng. Akhirnya yang pertama tadi ditolak sama Brimob, enggak tahu dia keluar lewat mana. Itu pun saya tidak tahu hasil akhirnya dia selamat atau tidak," lanjut dia.

Tidak sampai di situ, lanjut Udin, dari arah tribun selatan datang lagi beberapa suporter yang juga membutuhkan pertolongan.

Lagi-lagi, ia menyaksikan bagaimana para suporter tersebut tetap ditolak oleh aparat yang sama.

"Terus datang dari arah selatan, tribun selatan. Datang lagi orang yang dibopong, salah satunya juga suporter wanita. Tujuan mereka sama, mau mengevakuasi dan mempercepat pertolongan pertama. Ia menuju mobil polisi itu, sama perlakuan si aparat waktu itu, orangnya juga sama dan menghalang-halangi mereka," jelas Udin.

Penolak terus terjadi di depan mata Udin.

Sampai pada akhirnya ketika datang lagi beberapa suporter yang juga ditolak, tapi kali ini terjadi adu mulut antarasuporter dan aparat.

"Kamu itu enggak punya hati, walaupun kamu lihat ini suporter wanita yang sedang sekarat," ucap Udin menirukan apa yang dikatakan si suporter kala itu.

"Dari yang lainnya enggak ada bantuan, itu yang saya lihat, bisa ingat sampai saat ini," lanjut Udin.

Diketahui, langkah pihak aparat yang mencoba mengendalikan massa dengan tembakan gas air mata di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2020) berujung maut.

Ratusan nyawa melayang di Stadion Kanjuruhan.

Data resmi sementara, 131 orang tewas dalam insiden itu, termasuk 33 anak-anak.

Sebanyak 29 orang mengalami luka berat dan 436 orang menderita luka ringan dan sedang.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest