Deolipa Yumara, mantan kuasa hukum Bharada E, menyebut Irjen Ferdy, tersangka penembakan Brigadir J, seorang psikopat dan biseksual.
Suar.ID - Mantan kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara, rupanya punya begitu banyak senjata untuk menghantam Irjen Ferdy Sambo, tersangka kasus penembakan Brigadir J.
Yang paling baru, Deolipa Yumara menyebut Irjen Ferdy Sambo sebagai seorang psikopat.
Deolipa Yumara juga menyebut Irjen Ferdy Sambo sudah lama ingin jadi Kapolri dan Presiden RI.
Tak hanya itu, Deolipa Yumara juga menyebut Irjen Ferdy Sambo seorang biseksual.
"Psikopat Ferdy Sambo, ini psikopat ini, sudah kita deteksi lama dia ingin jadi Kapolri," kata Deolipa di kediamannya di Depok, Jawa Barat, Sabtu (20/8) kemarin, dilansir Tribunnews.com.
"Kita deteksi juga sejak lama dia ingin jadi presiden."
Deolipa Yumara, seperti disebut di awal, juga menyebut Irjen Ferdy Sambo sebagai seorang biseksual--menurut ilmu psikologi yang dipelajarinya.
"Dia adalah biseksual. Biseksual ini suka sama wanita, suka juga sama pria, tingkat cemburunya tinggi," kata Deolipa Yumara.
"Karena dia bisa bercinta dengan beberapa orang. Orang biseksual ini, menurut ilmu psikologi yang sudah lama saya pelajari di psikologi UI sejak lama, orang biseksual ini punya tingkat cemburu yang tinggi ke arah psikopatik, ke arah panik dan gila."
Deolipa melanjutkan: "Untung saja kami deteksi orang ini sudah sejak dua tahun kemarin."
Sementara di sisi lain, Deolipa Yumara memastikan bahwa Brigadir J dan Bharada E bukanlah LGBT.
Deolipa bilang Brigadir J maupun Bharada E merupakan korban Ferdy Sambo.
"Dari perkara ini saya sampaikan saudara Eliezer bukan seorang LGBT, saudara Yosua bukanlah LGBT," katanya.
"Karena mereka mempunyai pacar masing-masing dan dalam komunikasi dalam kamar masing-masing mereka menyayangi kekasihya dan taat akan Tuhan.
"Saya sampaikan saudara Eliezer adalah korban kekejaman seorang psikopat. Saya sampaikan saudara Yosua adalah korban seorang psikopat."