Deolipa Yumara yakin Bharada E yang sekarang tersangka penembakan Brigadir J, dalam tekanan saat tanda tangani surat cabut kuasa untuknya.
Suar.ID -"Bang Deoli, ini saya di bawah tekanan."
Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara, yakin, tersangka penembakan Brigadir J itu berada dalam tekanan ketika menanda tangani surat pencabutan kuasa kepadanya.
Keyakinan itu muncul dalam diri Deolipa Yumara ketika mengetahui tanda tangan Bharada E yang dibubuhkan di atas surat kuasa tersebut.
Ternyata, seturut pengakuan Deolipa, keduanya sepakat membuat kode rahasia.
Kode itu berupa cara menanda tangani sebuah dokumen.
Kode rahasia itu kira-kira berbunyi:
"Setiap lu tanda tangan surat atau apa pun, lu harus tulis tanggal sama jam di samping tanda tangan atau di atasnya. Baik itu surat bermaterai atau tidak," kata Deolipa kepada wartawan.
Sebagai informasi, tugas Deolipa Yumara sebagai kuasa hukum Bharada E dicabut seturut datangnya Surat Pencabutan Kuasa yang ditanda tangani oleh Bharada E pada 10 Agustus 2022.
Surat itu datang persis sehari setelah Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka kasus penembakan Brigadir J.
"Dengan ini saya selaku pemberi kuasa menyatakan mencabut kuasa tersebut terhitung sejak tanggal surat ini ditandatangani," ujar salah satu poin dalam surat tersebut.