Anam menekankan kembali, pemeriksaan para ajudan dilakukan secara terpisah oleh anggota tim dari Komnas HAM.
"Jadi saya ulangi, tadi kami memeriksa tidak dalam satu ruangan yang sama, tetapi terpisah,"
"Masing-masing orang dimintai keterangan oleh masing-masing anggota tim kami," tegas Anam.
Anam mengapresiasi Polri yang memberikan keleluasaan kepada Komnas HAM dalam melakukan pemeriksaan terhadap para ajudan tersebut.
"Jadi, memang itu otoritasnya Komnas HAM dan kami dikasih keleluasaan yang sangat besar."
"Jadi, terima kasih kepada teman-teman kepolisian," tuturnya.
Kesepakatan para jenderal bintang 3 Polri terkait insiden baku tembak Brigadir J dan Bharada E diungkap oleh peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Profesor Hermawan Sulistyo.
Prof Kikiek, sapaan akrabnya, percaya akan kinerja tim khusus kasus tewasnya Brigadir J bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dasar kepercayaan Prof Kikiek adalah pernyataan para perwira tinggi bintang tiga Polri yang terlibat dalam tim tersebut.
"Sekarang publik percaya sajalah,"
"Karena yang saya dengar, para bintang tiga yang jadi anggota tim itu ngomong, 'Kami tidak mau akhir ujung karier kami ini terganggu (karena kinerja di kasus tewasnya Brigadir J)'."