“Apakah lebih kaya atau lebih miskin pertanyaan itu? Itu masing-masing.”
“Tapi kami punya satu sequence peristiwa, dan satu sequence nilai yang ingin kami bangun,"
"Jadi memang berangkat dari sana, kami kembangkan pertanyan-pertanyaannya."
"Sehingga lebih detail dan lebih kaya, harusnya demikian,” urainya.
Saat wartawan menanyakan tentang luka yang ada di tubuh Brigadir J atau Brigadir Yosua, Choirul dengan tegas menyebut, hal tentang luka sudah usai.
“Luka sayatan dan luka tembak,"
"Dan semua cerita soal luka, sudah berakhir kemarin ketika kami menanyakan kepada dokter forensik, dan kami melihat langsung jenazah sebelum diautopsi."
"Jadi, kami tahu persis.”
“Kami enggak perlu melihat keterangan-keterangan dari mereka-mereka,"
"Wong, itu jenazahnya sendiri bisa membuktikan dirinya sendiri,” tambah Choirul.
Menurutnya, pihak Komnas HAM melihat langsung kondisi jenazah sebelum diautopsi.
Beberapa di antaranya, termasuk lukanya, struktur luka, dan karakter, bahkan sudut luka.