Hal ini pun diungkapkan oleh Ketua RT 05 RW 01 yang juga seorang mantan jenderal, Mayjen Pol (purn) Seno Sukarto kala diwawancara awak media di rumahnya.
"Maksudnya itu bukanCCTVdi rumah Pak Sambo,CCTValatnya yang di pos, ya dari mereka (yang ganti), saya tahunya hari Senin," katanya Rabu (13/7/2022).
Menurut sang mantan jenderal, akibat dekoder CCTV komplek yang diganti aparat kepolisia, sebagai ketua RT ia pun tak bisa putar ulang kejadian beberapa jam usai kejadian baku tembak.
Sehingga, ia pun tak tahu jenazah korban ini diangkut menggunakan mobil ambulans atau mobil pribadi.
"Saya tanya sama Satpam, ya dia aja enggak tahu diganti yang baru, alatnya ininya itu, ya mungkin karena semua CCTV sini kan pusatnya di pos keamanan," terangnya.
Sebelumnya, pengamat kepolisian Bambang Rukminto merasa aneg dengan pernyataan Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.
Menurutnya, pernyataan dari Brigjen Ramadhan ini tak masuk akal.
Pasalnya, aneh untuk seorang ajudan berani lecehkan istri bosnya sendiri.
Ini mengingat Yosua sudah 2 tahun lakukan pengawalan pada istri jenderal bintang 2 ini dan sekaligus jadi sopirnya.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri mengungkap hal janggal dalam kasus kematian Brigadir J yang ditembak Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo rusak
"Kalau pun muncul tembak-tembakan itu juga tidak masuk akal, apakah tidak ada saksi lain di rumah dinas itu," kata Bambang.
Bambang pun duga tembakan dari Bharada E ke Brigadir Yosua ini sudah terukur dan dilakukan dari jarak dekat.