Pasalnya, jenazah adik Gulshan ini hanya dibalut handuk.
Gulshan pun terlihat sesekali usir lalat yang hinggapi tubuh kaku adiknya.
Di sisi lain, ayah Gulshan yang bernama Poojaram Jatav ini rupanya sedang berjuang.
Ini dikarenakan pada 9 Juli lalu, ia membawa anaknya yang berusia 2 tahun ini ke rumah sakt sambil ditemani Gulshan.
Sayangnya, kondisi adik Gulshan saat itu kian memburuk.
Akhirnya, adik Gulshan pun meninggal dunia usai jalani perawatan.
Ayah Gulshan pun minta pihak rumah sakit untuk bantu membawa jenazah adik Gulshan kembali ke kampung halamannya.
Kampung halaman Poojaram Jatav ini sendiri berada di Desa Badfra, Kota Ambah, Morena yang jaraknya sekitar 30 km.
Ia pun merencanakan akan mengadakam pemakaman di sana.
Namun, di luar dugaan, pihak rumah sakit malah menolak berikan bantuan gegara semua mobil mereka tengah sibuk.
Selain itu, karena miskin, Poojaram Jatav pun tak mampu bayar 1.500 rupee atau sekitar Rp 282 ribu untuk sewa ambulans.