Suar.ID -Anak Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Santriwati, Kiai di Jombang Ini justru Minta Putra yang Tengah Buron tak Ditangkap Polisi.
Warga Jombang sempat dikagetkan banyaknya mobil kepolisian yang tersebar di seantero kabupaten sejak siang hingga malam, pada Minggu (3/7/2022).
Mobil-mobil polisi menyebar hingga perbatasan wilayah Jombang dengan kabupaten lain.
Polisi dari Subdit III Jatanras dan Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim berupaya menangkap MSAT.
MSAT adalah seorang anak kiai Jombang.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto menerangkan, pihaknya melakukan upaya penangkapan terhadap MSAT pada hari itu.
Upaya penangkapan dimulai sekitar pukul 12.45 WIB.
"Saat di Jalan Raya di Jombang, tim dihalang-halangi oleh mobil bernomor polisi S-1741-ZJ."
"Akibat peristiwa tersebut, salah satu anggota kami terjatuh," ujar mantan Kapolsek Wonokromo itu, Selasa (5/7/2022), melansir Surya.
Kemudian, lanjut Kombes Pol Dirmanto, pihaknya kembali melakukan upaya penghadangan terhadap mobil tersebut.
Akhirnya, mobil berhasil diamankan.
"Sopir melarikan diri,"
"Namun dua orang yang ada di mobil tersebut, kami tangkap," katanya.
Mantan Wadir Lantas Polrestabes Surabaya itu menambahkan, saat dilakukan pemeriksaan di mobil tersebut ditemukan barang bukti senjata api berjenis air softgun.
"Upaya tindak lanjut kami adalah terus melakukan upaya pengejaran terhadap MSAT," pungkas Kombes Pol Dirmanto.
MM, ayah DPO pencabulan MSAT (46) meminta agar polisi segera meninggalkan kawasan pondok pesantren yang dikelolanya.
Pondok pesantren tersebut berada di Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Saat itu, Kapolres Jombang, AKBP Muh Nurhidayat berusaha melakukan negosiasi dengan pihak keluarga untuk menangkap MSAT.
Menurut pengasuh ponpes di Ploso itu, kasus tersebut hanyalah masalah keluarga.
MM pun meminta kepada polisi, supaya tidak menangkap anaknya.
"Demi untuk keselamatan kita bersama, demi untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah ini, masalah keluarga," ungkap MM, melalui microphone pengeras suara, Selasa (5/7/2022).
"Untuk itu, kembalilah ke tempat masing-masing,"
"Jangan memaksa diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini,"
"Semua itu adalah fitnah, Allahuakbar, cukup itu saja," pungkasnya.