Namun, juga menjadi hal yang menakutkan.
Seorang pelaut membutuhkan kasih sayang.
Melepas kehidupan yang keras, karena di kapal, hampir tidak ada waktu untuk istirahat.
Junus mencontohkan, pedagang Tiongkok abad 14 yang membagi kompartemen kapal yang diisi oleh para pedagang.
Para pedagang itu harus menjaga barang dagangannya dari kapal yang bergoyang dan gangguan tikus yang ikut ke kapal, seperti itu gambaran melaut.
Menyewa pelacur adalah cara mengembalikan diri menjadi manusia, ucap Junus.
Menyampaikan cerita-cerita yang tidak bisa diceritakan ke sesama pelaut.
Seorang pelacur tidak datang dengan sendirinya.
Banyak di antaranya diambil paksa.
Apalagi pada abad ke-18, saat perdagangan rempah marak.
Di Jakarta misalnya, mereka yang menjadi pelacur adalah orang yang menjadi budak.