Kala itu, penumpang histeris ddlangsung diarahkan keluar untuk menenangkan diri.
Danarto saat itu pun duduk di dekat sopir juga sampai ikut keluar karena merasa panik.
"Saya langsung buka pintu juga dan menyuruh penumpang turun, alhamdulillah setelah itu bus sudah bisa nyala lagi dan bisa naik, penumpang terus dimasukin lagi," lanjut dia.
Kendati bisa menyala kembali dan melanjutkan perjalanan, ada sesuatu yang buat perasaan Danarto ini tak enak.
Lebih-lebih posisinya yang dekat dengan sopir buatnya bisa mendengar percakapan sopir dengan kernet.
Dari percakapan ini pun ia baru tahu kalau bus ini sedang dalam masalah.
"Saat mendengar itu, perasaan saya udah mulaindakenak, tapi saya tetap diam saja takutnya nanti malah keluarga saya itu malah histeris semua," ujarnya.
Ketika bus kembali berhadapan dengan jalan naik turun, rasa panik pun mulai melanda semua orang yang ada di dalam bus.
Sang supir pun bahkan nampak berwajah panik gegara tak kuasa menahan laju kendaraan saat jalan turun.
Danarto kemudian melihat sopir seperti sudah tak bisa mengendalikan rem dan persneling yang buat bus bisa menahan kecepatannya.