"Karena saya pengen cepet abis jadi pengen cepet dapet untung lagi. Tapi saat itu, minyak lagi mahal."
"Jadi orang gak berani beli mahal, saya jual murah," katanya.
"Saya beli minyak per karton seharga Rp 225 ribu, tapi saya jual nya 186 ribu."
"Jadi saya jual rugi".
Setelah mengalami kerugian yang sangat parah, Melvi Monita meminjam uang sana-sini, termasuk kepada rentenir.
Utang yang ada malah semakin menumpuk.
"Saya minjem temen saya untuk melunasi utang, terus saya bingung mau bayar pake apa."
"Saya pinjam lagi ke temen untuk ganti uang temen saya, gali lobang tutup lobang," keluhnya.Melvi Monita mengaku meminjam uang sejumlah Rp 10 juta kepada rentenir dengan pengembalian dua kali lipat termasuk bunga.
"Ada hutang di rentenir cukup gede. Saya minjam Rp 10 juta, minta dibalikinnya Rp 15-20 juta, jadi numpuk."
Sementara itu, tetangga Melvi ternyata banyak yang mengetahui tentang rencananya yang ingin menjual ginjal.
Mengutip dari Tribunnews.com, Yani sang tetangga, membenarkan bahwa kamar kontrakan tersebut ditinggali oleh Monita.Ia mengatakan bahwa Montia sedang tidak ada di rumah, dan pergi beberapa jam yang lalu.