Suar.ID - Di Indonesia penggunaan mata uang cryto alias crypto currency sudah mulai meluas.
Terutama dalam bentuk tabungan dan juga investasi.
Seperti yang dilakukan oleh pemuda asal Mojokerto yang satu ini.
Karena pernah lupa membeli crypto, ia mendadak menjadi miliarder.
Dilansir GridHot.ID, dalam jangka waktu setahun pria bernama Ryo Eki Pranata ini langsung memiliki aset yang nilainya miliaran usai lupa membeli crypto.
Ekiini mengaku mengenal crypto dari seorang temannya.
Mulanya, ia cuma iseng membeli coin Shiba Inu.
"Aku beli coin namanya Shiba Inu. Iseng saja, aku disaranin temanku. Beli ini nih, bagus kayaknya, ya aku beli. Tapi terus aku lupa," ujarnya.
Karena cuma iseng, ia pun tak terlalu perhatikan pergerakn crypto currency yang dibelinya ini.
Bahkan, ia sendiri mengaku tak ingat pernah membeli koin tersebut.
Begitu ingat, nilai koin yang dibelinya ini sudah mencapai Rp 1 miliar.
"Cuma waktu itu lagi maintenance, jadi aku nggak bisa jual. Aku bisa jualnya ketika sudah jadi Rp 500 jutaan. Titik balikku di situ," kata Eki.
Mendadak mendapat uang Rp 500 juta tentu saja hal yang menyenangkan.
Meski begitu, Eki ini tak langsung kalap dan belanja hal yang tak perlu.
Ia memilih untuk menggunakan uang ini untuk melakukan scalping.
Scalping merupakan teknik membeli aset pada saat harga turun dan menjualnya kembali tak lama kemudian.
Sejak Maret 2021, Eki pun memutar otaknya untuk terus mengembangkan uang ini.
Pria kelahiran Juni 2001 ini selanjutnya menjadi seorang swing trader dengan membeli aset crypto lain hingga modalnya pun makin besar.
Ia pun makin mendalami industri crypto currecy.
Bahkan seiring berjalannya waktu, ia tak cuma jual beli crypto currency.
Berbekal kemampuan desain, web development, dan digital marketing yang dimilikinya, ia pun terlibat dalam pembuatan website beberapa koin crypto.
"Awalnya aku lihat ada coin bagus proyeknya, cuma belum ada website-nya atau desainnya jelek. Aku tawarin, aku chat developer-nya," terang pemilik akun Instagram @ekiprnta ini.
Usahanya yang dilakukan pun tak sia-sia dan kini Eki pun punya banyak pelanggan yang sebagaian besar dari Dubai, Turki, dan juga Rusia.
"Paling akrab sama yang di Dubai. Sampai orangnya itu bilang, kamu ke sini saja, aku biayai, nanti kita kerja di sini," tutur pria yang menghabiskan masa SMA-nya di SMA Negeri 1 Puri Mojokerto ini.
Kisah Eki di dunia crypto ini pun rupanya ikut mengubah hidup dan juga keluarganya.
"Alhamdulillah bisa beli 2 mobil, punya rumah, renovasi rumah orang tua, bayar utang orang tua Rp 700 juta," ujar mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur itu.
Eki sendiri mengungkapkan kalau orangtuanya kaget, mengingat ia cuma mahasiswa tapi sudah mampu melunasi utang mereka yang menggunung akibat penipuan.
"Orang tua sampai sujud syukur, nangis, nggak percaya," kenang Eki terharu.
"Pernah di rumah cuma ada mie dan telur untuk makan. Percaya nggak percaya, berasa mimpi ya dalam beberapa bulan saja Allah berikan hidup seperti ini," kata anak bungsu dari dua bersaudara ini.
Kendati demikian, jalan yang dilalui Eki ini tak selalu mulus.
Ia sempat merugi hingga Rp 500 juta hanya dalam 2 hari.
"Lumayan menguras mental. Sampai nggak bisa tidur, kuliah nggak fokus," katanya.
Untungnya, kini rata-rata penghasilan Eki dari crypto saja bisa mencapai Rp 300-500 juta per bulan.
Di balik kesukesannya ini, Eki juga berterima kasih pada teman-temannya yang mengenalkannya ke dunia crypto currency.
"Dulu, deposit saja aku nggak tahu caranya. Titip teman. Kalau nggak ada mereka, mungkin aku nggak ada di titik sekarang," katanya.
Eki pun berpesan pada mereka yang ingin berinvestasi crypto currency ini untuk tak melupakan manajemen keuangan.
Hal ini mengingat besarnya risiko investasi ini.
"Jangan termakan FOMO sampai melupakan money management-nya. Kita harus tahu, risikonya juga tinggi. Setiap menit harga bisa berubah. Itu harus diantisipasi," pungkasnya.