Tetapi bahasa resmi yang digunakan di negara Timor Leste adalah Tetum dan Portugis.
Di Timor Leste, terdapat total 16 bahasa asli, tetapi yang paling banyak dipakai yaitu Tetum, Galole, Mambae, dan Kemak, mengutip Facts and Details.
Menurut CIA World Factbook, Tetum menjadi bahasa yang digunakan paling luas di Timor Leste.
Berdasarkan sensus tahun 2004, 85% warga mengklaim kemampuan berbicara bahasa Tetum, 58% bahasa Indonesia, dan 21% bahasa Inggris.
Tetum sendiri dianggap sebagai bahasa yang tidak berkembang dan akhirnya seluruh bisnis resmi negara menggunakan bahasa Portugis, mengutip New York Times.
Kira-kira 13,5% warga Timor Leste berbicara Portugis, 43,3% berbicara Bahasa Indonesia, dan 5,8% berbicara Inggris.
Meski digunakan secara luas, tetapi hanya 46,2% berbicara Tetum Prasa, bentuk Tetum yang dominan di distrik Dili.
Tetum, Galole, Mambai, dan Tokodede, termasuk ke dalam bahasa Austronesian, sedangkan Bunak, Kemak, Massai, Dagada, Idate, Kairui, Nidiki, dan Baikenu adalah lidah non-Austronesian.
Lewat konstitusi negara, keragaman bahasa ini diabadikan, demi mencegah kerumitan bahasa.
Namun, pada akhirnya Tetum sendiri menjadi tidak berguna di luar Timor Leste.
Meski banyak dipahami oleh hampir seluruh warga Timor Leste dan menjadi bahasa perdagangan, namun kosa katanya sangat terbatas dan tidak dimengerti oleh mereka yang tinggal di luar pulau itu.