Follow Us

Bak Ogah Sedikitpun Tercampur Nyenggol Indonesia, Timos Leste Malah Pilih Gunakan Bahasa Ini Sebagai Bahasa Nasional, Terungkap Sejarah di Baliknya

Rahma Imanina Hasfi - Sabtu, 15 Januari 2022 | 14:35
Potret upacara bendera di Timor Leste
United Nations

Potret upacara bendera di Timor Leste

Suar.ID - Timor Leste (dulunya Timor Timur) pernah diduduki Indonesia hingga akhirnya pada 30 Agustus 1999, negera itu melakukan pemungutan suara.

Dari pemungutan suara itu, 78,5% orang Timor Timur memilih melepas diri dari Indonesia dan memilih mendapatkan kemerdekaan.

Namun demikian, melansir The Guardian, perayaan di seluruh negeri berumur pendek.

Kelompok milisi yang didukung Indonesia yang telah meneror penduduk sebelum pemungutan suara meningkatkan serangan mereka, dibantu oleh pasukan keamanan Indonesia.

Kampanye kekerasan selama tiga minggu menewaskan 2.600 orang, hampir 30.000 orang mengungsi dan sebanyak 250.000 orang dikirim secara paksa melewati perbatasan ke Timor Barat Indonesia setelah pemungutan suara, yang merupakan kebijakan bumi hangus.

Pada tanggal 20 September 1999, pasukan penjaga perdamaian internasional pimpinan Australia, Interfet, tiba untuk memulihkan ketertiban.

Tapi kerusakan besar telah terjadi. Kota-kota dan desa-desa hancur dan infrastruktur vital hancur.

Xanana Gusmao dan para pemimpin pengasingan lainnya kembali segera setelah itu dan PBB menjalankan pemerintahan tiga tahun menjelang pemilihan parlemen dan presiden.

Pada Mei 2002, Xanana Gusmao dilantik sebagai presiden Timor Leste.

Melansir Intisari Online, meski pernah menjadi negara bekas koloni Indonesia, Timor Leste rupanya memiliki bahasa yang berbeda dengan Indonesia.

Walaupun Bahasa Indonesia juga dipakai di negara tersebut sebagai bahasa kerja, bersama dengan bahasa Inggris.

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya

Latest