Suar.ID - Kemerdekaan Timor Leste disebut sebagai kemerdekaan yang dihargai mahal.
Pasalnya, melansir Intisari-online.com, kemerdekaan Timor Leste ditempuh melalui jalur berdarah.
Sekitar 22 tahun lalu, sebuah kontingen pengamat internasional yang dipimpin oleh Australia mendarat di Timor Timur.
Kini, Timor Leste yang mengandalkan pendapatan negara itu dari sumber minyak, kini ‘gigit jari’ dengan mengeringnya sumur minyak mereka.
Mereka pun ‘terpaksa’ berbagi dengan negara lain untuk tetap mendapatkan cuan dari sumber minyak mereka.
Tiga sumur eksplorasi di darat Timor Lesteakan dibor oleh Perusahaan Australia Timor Resources, sebagai harapan negara itu untuk sukses komersial.
Ketiga sumur yang akan dibor tersebut sebagai bagian dari kampanye back-to-back yang dimulai akhir Oktober.
Sumur darat pertama di Timur Leste yang dibuat oleh Timor Resources ini dilakukan lebih dari 50 tahun lalu.
“Masalah geopolitik dan kerusuhan sipil telah menghalangi kegiatan eksplorasi sampai sekarang,” Suellen Osborne, kepala eksekutif Timor Resources, bagian dari perusahaan manufaktur dan rekayasa terdiversifikasi Nepean Group, mengatakan kepada Energy Voice.
Menurut Osborne, sumber pertama bernama Karau (pemerintah Timor Leste menyebutnya Feto Kmaus) dan disemprotkan pada 27 Oktober 2021.
Total kedalaman yang direncanakan adalah 1050 meter, dengan pengeboran memakan waktu 17 hari, yang hasilnya akan diketahui dengan cepat.