Menurut Osborne kepada Energy Voice, terlepas dari keberhasilan atau kegagalan di dua sumur pertama, Timor Resources berkomitmen sendiri untuk menyelesaikan ketiga sumur tersebut.
Sumur-sumur itu akan memenuhi seluruh kewajiban berdasarkan PSC dan mengakibatkan habisnya carry TimorGap.
TimorGap diwajibkan untuk memberikan kontribusi modal untuk semua bagian lain dari program eksplorasi pada akhir kampanye pengeboran tiga sumur.
Meski akan memberikan rezeki nomplok yang disambut baik Timor Leste atas penemuan minyak yang signifikan tersebut, namun semuanya sangat bergantung pada pendapatan dari minyak dan gas.
Produksi satu-satunya lapangan produksi Bayi Undan berkurang dan operator Santos berharap menutup lapangan tersebut dalam beberapa tahun.
Masih ada jalan panjang sebelum penemuan dan potensi produksi komersial terbukti di darat Timor Lorosa’e, jika pernah.
Jika perusahaan Timor Resources dapat menemukannya, maka secara komersial memproduksi 31 juta barel minyak dari ladang Karau, yang akan menghasilkan total pendapatan penjualan sebesar $1,86 miliar berdasarkan penjualan minyak rata-rata $60 per barel.
Tetapi, jumlah itu sebelum dikurangi biaya pengembangan dan produksi.
Timor Resources, sebagai bagian dari kontrak bagi hasil (PSC), tentunya akan memulihkan biayanya terlebih dahulu.
Setelah dipotong dengan royalti pemerintah, pajak, dan biaya operasional yang dibayarkan untuk setiap potensi produksi minyak, barulah sisa keuntungan minyak akan dibagi 50:50 dengan TimorGap.