"Mereka orang China bisa menipu satu sama lain."
"Mereka ingin menipu Anda demi uang."
"Mereka menghasilkan uang, Anda kehilangan uang, ini memang sering terjadi," imbuhnya, melansir South China Morning Post.
Menurut Ma, ada banyak persaingan yang terjadi di Timor Leste antara orang-orang dari China.
Namun mereka menuturkan, lebih enak tinggal di Timor Leste.
Mica Barreto Soares, seorang peneliti tentang hubungan China-Timor-Leste dan kontributor Routledge Handbook of Contemporary Timor-Leste 2019 mengungkap penelitiannya.
Ia memperkirakan, sekitar 4.000 Migran China tinggal di negara itu pada 2019.
Mereka telah mendirikan 300 hingga 400 perusahaan bisnis.
Hal ini termasuk menjual barang-barang murah dan bahan bangunan, serta menjalankan restoran, hotel, rumah bordil, warung internet, dan pompa bensin, tulisnya.
Namun, Kedutaan Besar China di Dili tidak pernah merilis angka tentang berapa banyak warganya yang berada di Timor Leste.