Suar.ID - Nama Herry Wirawan (36), baru-baru ini viral di media sosial (medsos) dan membuat heboh masyarakat sejak kemarin.
Herry adalah seorang guru pesantren yang dikabarkan telah memerkosa 12 santriwatinya.
Herry menjadi guru pesantren di kawasan Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Kabar Pernikahannya Tak Pernah Diketahui Tapi Tetiba Punya Anak, Artis Lawas ini Kini Diboyong Suaminya ke Amerika, Ternyata Bukan Orang Sembarang Loh!Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA) Garut membeberkan sejumlah keanehan terkait pesantren di Cibiru, Bandung, Jawa Barat yang disebut dikelola oleh HW, guru yang memerkosa 12 santriwatinya hingga hamil dan melahirkan.
Menurut penelusuran P2TP2A Garut, para santri yang menjadi korban perkosaan HW ternyata diiming-imingi biaya pesantren hingga sekolah gratis.
Kebanyakan korban berasal dari Garut, Jawa Barat.
"Mereka di sana karena gratis, mereka banyak bertalian saudara dan tetangga juga," jelas Ketua P2TP2A Garut, Diah Kurniasari Gunawan kepada wartawan, Kamis (9/12/2021) malam.
Menurut Diah, rata-rata para korban masuk ke pesantren tersebut mulai dari tahun 2016, sejak masih duduk di bangku SMP.
"Rata-rata ada yang tiga tahun, ada yang empat tahun," katanya.
Tak hanya itu, Herry diketahui juga menyalahgunakan dana bantuan pemerintah untuk kepentingan pribadinya, seperti menyewa hotel dan apartemen.Hotel yang disewa Herry tersebut juga digunakannya untuk merudapaksa para korban.Fakta ini terungkap berdasarkan hasil temuan penyelidikan tim intelijen, selaku pengumpul data dan keterangan di lapangan.
Mengutip Tribun Jabar, selama ini Herry Wirawan dikenal sebagai sosok pendiam dan kadang bersikap tak acuh.Hal ini disampaikan mantan tetangga Herry, Ashari (61), warga Dago Biru, Kota Bandung.Seperti diketahui, Herry dahulu pernah berdomisil di Dago Biru, namun saat ini ia tak lagi tinggal di situ.
"Sudah lama dia enggak ada di sini. Lupa sejak kapan, tapi sudah lama sekali," ungkap Ashari, Kamis.Lebih lanjut, Ashari menambahkan Herry kerap berbelanja di tempatnya berjualan.Ia menyebut Herry pernah mengajar di lembaga pendidikan sekitar Dago Biru."Dia pernah ngajar di lembaga pendidikan sekitar sini, tapi sudah lama sekali."
"Sekarang enggak tahu di mana tinggalnya," ujarnya.Saat mendengar kasus rudapaksa yang dilakukan Herry, Ashari mengaku geram.Ia berharap Herry dihukum sebear-beratnya."Apalagi korbannya banyak sampai melahirkan anak, ini perbuatan di luar kemanusiaan.""Saya berharap pelaku dihukum berat," tegasnya.