Danu memang pernah merasa tersudut karena adanya jejak kaki dan DNA miliknya di TKP.
Saat itu dia hanya menyebut bahwa dirinya memang sering ke TKP untuk masalah pekerjaan dengan korban.
Dan dia baru membukanya kepada publik beberapa hari ke belakang, bahwa pernah ada yang memintanya masuk ke TKP.
Danu yang memang dikenal sebagai orang kepercayaan korban ini, juga diketahui berada di TKP sehari setelah kejadian adalah karena diminta pihak keluarga korban untuk memantau TKP.
Namun, Danu memantau TKP dari sekolah yang berada di seberang TKP.
Danu pun disebut sudah menyampaikan kronologi secara jelas kepada polisi.
Bahkan dia memiliki bukti-bukti siapa yang sebenarnya meminta Danu untuk masuk ke TKP.
"Tadi pada saat pemeriksaan Danu sudah menyampaikan, kronologisnya secara tegas tinggal nanti bagaimana penyidik dalam mengolah pemeriksaan, tunggu saja nanti dari pemeriksaan ya," katanya.
"Setelah ada seseorang masuk ke TKP Danu langsung menghampiri, sempat foto juga Danu, memfoto oknumnya dan menghampiri beliau, dan oknum ini juga yang membuka pintu dengan kunci yang dia miliki," katanya.
Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.