Follow Us

Polisi Gunakan Alat Tes Kebohongan di Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Yosef Ditanya Melakukan Atau Menyuruh Melakukan: Saya Tidak Tahu

Aditya Eriza Fahmi - Selasa, 21 September 2021 | 10:03
Yosef Hidayah, suami korban yang mengaku depresi akibat asumsi dan tudingan netizen yang diarahkan kepadanya,.
Istimewa

Yosef Hidayah, suami korban yang mengaku depresi akibat asumsi dan tudingan netizen yang diarahkan kepadanya,.

Suar.ID - Hingga kini kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih saja menjadi misteri meski sudah 30 hari lebih berlalu.

Kendati demikian, polisi tetap berusaha mati-matian mengungkap kasus ini.

Kini polisi pun gunakan alat tes kebohongan untuk memeriksa Yosef yang merupakan suami sekaligus ayah dari kedua korban.

Dilansir TribunJabar.ID, tim dari Bareskrim Polri memeriksa Yosef dan juga istrinya mimin untuk mengungkap kasus perampasan nyawa Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

Baca Juga: Makin Panas! Sosok Berinisial D yang Dituding Yosef Memiliki Akses Masuk Rumah Tuti dan Amalia Akhirnya Angkat Bicara Soal Kasus Pembunuhan di Subang!

Untuk diketahui, ibu dan anak ini ditemukan tewas dalam keadaan tragis.

Bagaimana tidak, jenazah keduanya ini ditemukan di bagasi mobil yang terparkir di halaman rumah di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang pada 18 Agustus 2021.

"Iya diperiksa oleh Bareskrim pakai alat tes kebohongan.

"Secara eksplisit ditanya apakah Pak Yosef melakukan atau menyuruh melakukan perampasan nyawa.

Baca Juga: Yoris Ungkap Tabiat Tak Biasa Ibu dan Adiknya Sebelum Ditemukan Tewas Tak Wajar dalam Pembunuhan di Subang, Singgung Masalah Keluarga

"Itu pertanyaan mendasarnya," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef saat ditemui di Jalan LLRE Martadinata Bandung, Senin (20/9/2021).

Yosef didampingi pengacaranya setelah pemeriksaan di Satreskrim Polres Subang.
Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati

Yosef didampingi pengacaranya setelah pemeriksaan di Satreskrim Polres Subang.

Yosef pun akui telah menceritakan hal ini pada Rohman.

Kliennya ini akui menjawab semua pertanyaan penyidik Bareskrim Polri yang menggunakan tes kebohongan tersebut.

"Keterangan mereka ke sana, baik Pak Yosef dan Bu Mimin, mereka itu tidak pernah melakukan atau menyuruh melakukan perampasan nyawa.

Baca Juga: Terus-terusan jadi Biang Kerok Gosip Berbadan Dua, Akhirnya Lesti Kejora Angkat Suara Soal Badannya yang Makin Lebar

"Jadi, kaitan hasilnya silakan tanya ke penyidik. Untuk hasil tes saya belum tahu," ucapnya.

Pemeriksaan tes kebohongan ini rupanya membutuhkan waktu yang lama untuk memastikan Yosef ini benar-benar menyampaikan hal sebenarnya atau tidak.

"Pak Yosef melaluinya hari Kamis, dari Magrib sampai jam 21.00 kemudian dilanjutkan Jumat setelah jumatan," kata Rohman Hidayat.

Usai melakukan pemeriksaan dengan alat tes kebohongan pada Yosef, Bareskrim juga melakukan hal yang sama pada Mimin.

Baca Juga: Siap Nikah Lagi Setelah 13 Tahun Menjanda, Yuni Shara Kena Ultimatum sang Anak Soal Pendamping Hidup: Jangan yang Muda!

"Kemudian Bu mimin, di tes kebohongan juga, di tes nya hari Sabtu dari Jam 10-12an itu sudah selesai," kata Rohman.

Cerita Yosef pada Rohman, kliennya ini juga ditanya soal kejadian perampasan nyawa Amalia dan Tuti.

Ia pun tak mengetahui alasan di balik penggunaan alat tes kebohongan untuk Yosef dan juga Mimin.

"Alasannya saya tidak tahu, tapi yang pasti memakai alatlah karena saya juga tidak masuk, menurut keterangan Pak Yosef pada saat itu dia dites kebohongan pakai alat yang di tempel di dada dan tangan, itu update terkhir," kata dia.

Baca Juga: Sadar Diri Karir Bermusiknya Remuk Pasca Menikah dengan Mulan Jameela, Ahmad Dhani Ungkap Penyesalannya Bercita-cita Jadi Musisi Indonesia

Pakar Bandingkan dengan Kasus Sianida

Poppy Amalya ahli mikro ekspresi saat menemui rumah keluarga korban perampasan nyawa di Dusun Jalancagak Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Senin (20/9/2021).
Tribun Jabar/ Dwiky Maulana Vellayati

Poppy Amalya ahli mikro ekspresi saat menemui rumah keluarga korban perampasan nyawa di Dusun Jalancagak Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Senin (20/9/2021).

Pakar mikro ekspresi yang bernama Poppy Amalya pun angkat bicara soal kasus peembunuhan ibu dan anak di Subang ini.

Ia mengungkapkan kalau kasus ini lebih rumit dibandingkan dengan kasus Mirna dan kopi sianida pada 2016.

"Kalo kasus racun sianida yang saya handle itu yang saya bantu pihak keluarganya itu saksinya banyak, di CCTV ada saksinya nah kalo kasus ini enggak ada CCTV lebih parah lagi," ucap Poppy Amalia saat menyambangi rumah keluarga korban perampasan nyawa Amalia di Dusun Jalancagak, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Senin (20/9/2021).

Menurutnya, pada kasus kematian dari Tuti Suhartini serta Amalia Mustika Ratu ini sangatlah rumit untuk dipecahkan.

Baca Juga: Namanya Kian Terkenal Usai Terlibat Kasus Video Asusila Bareng Gisel, Kini Nobu Malah Pamer Pekerjaannya yang Bukan Kaleng-kaleng ini, Wah Apa Nih?

Karena itu, ia pun tertarik menanggapi kasus ini.

"Kalo menurut saya kasus ini lebih ngejelimet ya, kalo disana (kasus kopi sianida) itu ada CCTV, walaupun keliatan di zoom itu 32 kali ya pakai alat khusus dari Australia, nah kalo ini mana gak ada, bingung gak tuh," katanya.

"Makannya polisi enggak bisa asal, ngelacaknya juga dari CCTV yang minim terus anjing pelacak, semuanya lah dikerahkan ini turun semua, tapi saya yakin polisi akan segera mengungkap kasus ini," ucapnya.

Baca Juga: Nasib Bayi ini Berubah Usai Diangkat Anak Venna Melinda Setelah Dibuang Orangtuanya di Toilet Masjid, Tepat di Ulang Tahunnya Athalia Naufal Janjikan Hal ini!

Source : TribunJabar.id

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular