Misteri Pembunuhan Subang
Suar.ID - Kasus pembunuhan di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) sampai hari ini belum juga menemukan titik terang.
Setelah lebih dari satu bulan proses penyidikan berjalan, tim penyidik belum juga mengumumkan siapa pelaku dari kasus pembunuhan ibu dan anak ini.
Sebelumnya, pihak kepolisian menjelaskan bahwa peristiwa tidak berlatar belakang motif pencurian.
Pasalnya, uang senilai 30 juta dan barang berharga lainnya tidak hilang dibawa oleh pelaku.
Selain itu, kunci pintu rumah juga tidak mengalami kerusakan, yang artinya pelaku diduga memiiki akses masuk atau korban memang sengaja memberi peluang kepada pelaku untuk masuk ke dalam rumah.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, Yosef selaku suami dan ayah dari korban menyebutkan bahwa ada seseorang yang berinisial D memiliki akses masuk rumah tersebut.
Dikutip dariTribunnews, sosok D ini merupakan keponakan dari Tuti Suhartini yang memiliki nama asli Muhammad Ramdanu alias Danu (21).
Danu diduga memiliki kunci rumah tempat tinggal Tuti dan Amalia karena sering datang berkunjung ke rumah tersebut.
Mengetahui dirinya berada di posisi tersudut, Danu pun akhirnya angkat bicara.
"Tanggapan saya silahkan saja, soalnya saya enggak punya salah apa-apa di kasus ini.
Memang saya enggak punya akses masuk juga ke rumah itu," ucap Danu kepada Tribun, Minggu (19/9/2021).
Kepada awak media, Danu menjelaskan bahwa dirinya tidak memiliki akses masuk atau kunci rumah Tuti dan Amalia seperti yang telah ditudingkan.
Terlebih, jika ia sering berkunjung, itu semata-mata karena dipanggil oleh Tuti untuk suatu keperluan dan tentu saja tanpa akses masuk atau kunci rumah.
"Kalau ke rumah (korban) itu saya enggak langsung masuk buka pintu gitu, biasanya dipanggil terus disuruh, memang kunci juga enggak sama Danu, kalo ada perintah baru saya langsung datang," ucap Danu saat ditemui Tribun di Dusun Jalancagak, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (19/9/2021).
Danu mengakui bahwa dirinya memang memegang kunci, tapi kunci tersebut adalah kunci SMK yang berada di bawah naungan yayasan milik Yosef.
Ia sama sekali tidak memiliki kunci rumah seperti yang disebutkan sebelumnya.
"Itu enggak bener, kalo yang terbaru-baru ini mah Danu pegang kunci mah itu yang SMK bukan kunci rumah. Kalau itu (kunci rumah) memang Danu enggak pegang sama sekali," katanya.
Terlebih, Danu juga bekerja sebagai salah satu staff tata usaha yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef.
Sehingga wajar jika Danu memegang kunci sekolah tapi ia yakin bersaksi bahwa dirinya tidak memegang kunci rumah seperti yang disebutkan oleh Yosef kepadanya.