Suar.ID - Kasus pembunuhan di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) masih menjadi misteri.
Sejumlah saksi telah dipanggil untuk dimintai keterangan demi mencari petunjuk pencarian pelaku pembunuhan.
Terakhir, kepala sekolah SMK yang berada di bawah naungan yayasan milik Yosef selaku suami dan ayah korban juga dipanggil menjadi saksi.
Dikutip dariTribun Wow, yayasan milik Yosef sendiri diketuai oleh anak sulungnya sekaligus kaka dari Amalia yaitu Yoris.
Sejak kasus pembunuhan ini mencuat sampai hari ini Yoris masih menutup kegiatan di yayasan tersebut.
Kini, terbongkar fakta baru terkait prestasi yang menyebutkan bagaimana kecakapan dari Tuti dan Amalia selama mengurusi keuangan yayasan, mungkinkah ini juga menjadi motif dari pembunuhan?
Sebelumnya, tim penyidik juga menemukan uang senilai 30 juta rupiah di TKP kasus pembunuhan terjadi.
Uang tersebut merupakan gaji guru yayasan yang hendak dibagikan dan nyatanya utuh tak diambil oleh pelaku.
Yoris sendiri mengakui bahwa sejak keuangan yayasan dikelola oleh ibu dan adiknya, perkembangannya dinilai cukup pesat.
"Keuangan yayasan dapat stabil saat mamah sama Amalia yang pegang, sebelumnya gaji guru 4 bulan sekali, sedangkan saat waktu diatur sama mamah bisa satu bulan sekali," kata Yoris,Jumat (17/9/2021).
Atas prestasinya tersebut, Yoris sempat menawarkan kepada Amalia untuk dibiayai sekolah lagi atau memilih dibelikan mobil.
Namun akhirnya Amalia memilih untuk membeli mobil secara kredit.
Atas prestasi Tuti dan Amalia, mungkinkah ini ada kaitannya dengan motif pembunuhan mereka secara berencana?
Pakar kriminilog dari Unpad, Yesmil Anwar menganalisis bahwa motif pembunuhan ini bisa ditengarai antara tiga sebab di antaranya asmara, harta, dan tahta.
"Ketiga motif tadi selalu menjadi latarbelakang dari orang melakukan tindak kejahatan."
"Dengan demikian maka pihak kepolisian harus menelusuri kemungkinan dari ketiga motif tersebut."
"Apakah ada kaitannya dengan masalah finansial (harta) kekuasaan (tahta), atau asmara termasuk hubungan sosial antara korban dengan pelaku, termasuk karakter korban dengan orang lain semasa hidupnya," ucap Yesmil Anwar belum lama ini.
Namun jika motif pembunuhan ini didasari alasan harta, polisi sendiri menemukan bahwa tidak ada barang berharga yang dicuri setelah pembunuhan berlangsung.
Tim penyidik sendiri saat ini sedang mengerucutkan analisis untuk mencari kebenaran dan menemukan pelaku dari kasus pembunuhan di Subang ini.
Baca Juga: 9 Kali Diperiksa Terkait Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Yosef Terlihat Lesu