Suar.ID- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Gunung Bintang, Papua kembali berulah dalam melakukan penyerangan.
Kali ini korban keganasan penyerangan KKB Papua adalah tim nakes yang sedang bertugas di Puskesmas Kiwirok.
Dilansirkompas.com,TNI berhasil mengevakuasi sembilan orang nakes yang menjadi korban kekejian KKB Papua pada hari Jumat (17/9/2021).
Sembilan nakes yang menjadi korban serangan KKB Papua berhasil dibawa kembali oleh tim dari TNI.
Salah satu korban dari tim nakes yang berhasil selamat dari serangan ini, Marselinus Ola Attanila, berkenan untuk menuturkan kisah menyeramkan yang baru saja ia alami.
Ola dan rekan-rekan sejawatnya saat itu merasa tak bisa berbuat banyak ketika para anggota KKB Papua melakukan penyerangan saat ia dan tim nakes yang lain sedang ditugaskan di Puskesmas Kiwirok.
"Saat kejadian, kami sedang bersiaga di Puskesmas Kiwirok, karena sudah ada informasi akan ada penyerangan KKB terhadap Pos Pamtas," ujarnya di Jayapura, Jumat.
Meski mereka sudah tahu bahwa KKB akan menyerang daerah tempat mereka bertugas, mereka tetap berangkat.
Mereka membulatkan tekad dan memberanikan diri untuk mengabdi di tempat yang telah ditentukan.
Dalam pikiran mereka, area yang menjadi sasaran penyerangan bukanlah puskesmas, tetapi dugaan mereka keliru.
"Namun puluhan anggota KKB justru menyerang Puskesmas.Mereka memecahkan kaca dan mulai menyiram bensin dan membakar puskesmas. Jadi Puskesmas yang dibakar pertama, kemudian bangunan lainnya," sambung Ola.
Dari situlah para nakes mulai tunggang langgang untuk bersembunyi dan menyelamatkan diri.
Setelah membakar puskesmas, anggota KKB Papua mulai membakar barak dokter yang mana di dalamnya ada dokter, suster, dan mantri.
"Karena (barak dokter) dibakar mereka berusaha menyelamatkan diri. Dokter sempat digiring ke pinggir jurang, lalu ditendang masuk ke jurang," kata Ola.
Untuk menyelamatkan diri, para nakes melompat ke jurang untuk bersembunyi dan menyelamatkan diri.
Alih-alih mendapat tempat persembunyian yang aman, ternyata merekamasih disusul oleh anggota KKB Papua.
Padahal di dalam semak sendiri para nakes sudah banyak yang terjerat semak-semak dan ranting sehingga sulit untuk bergerak dan melarikan diri.
"Kami pikir sampai dibawah jurang sudah aman ternyata mereka ikut turun ke bawah. Mereka menemukan ketiga suster, sementara saya tidak ditemukan karena bersembunyi di antara tebing dan akar pohon," beber Ola.
Kekejian anggota KKB Papua tak berhenti sampai di situ saja.
Beberapa suster yang tertangkap di jurang masih diperlakukan tidak manusiawi oleh anggota KKB Papua.
"Saat menemukan ketiga suster, mereka langsung kumpulkan dan melakukan tindakan tidak manusiawi. Ketiganya ditelanjangi, disiksa, wajahnya dipukul bahkan ada yang ditikam. Membuat ketiga suster ini tidak berdaya dan pingsan," cerita Ola.
Setelah itu anggota KKB tersebut dengan tega melempar mereka lagi ke jurang.
Atas tindakan keji tersebut, dua orang suster berhasil diselamatkan dan seorang suster ditemukan meninggal dunia.